Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa Gunung Merapi mengalami erupsi pada Selasa (3/3/2020) pagi sekitar pukul 05.33 WIB. Terkait hal tersebut, AirNav Indonesia telah mengeluarkan Ashtam nomor VAWR 9293 dan Notam Aerodrome Closed guna memberikan petunjuk bagi penerbang yang melalui wilayah erupsi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto menjelaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi untuk memastikan keselamatan penerbangan.
“Kami akan terus memantau perkembangan yang ada. Untuk penerbangan, hingga saat ini masih Bandara Solo yang terdampak, dan telah dilakukan penutupan penerbangan sementara. Namun, untuk penerbangan, kami telah mengalihkan penerbangan ke wilayah yang tidak terkena dampak erupsi,” tutur Novie.
Berdasarkan data Ashtam VAWR 9293, aktivitas Gunung Merapi menunjukan amplitude sebesar 75mm dengan durasi 450 detik. Kolom letusan setinggi +/- 6.000 m dengan pergerakan 15 knot ke arah timur dan 10 knot ke arah barat daya.
Baca Juga:
Rombak Direksi AP 2, Erick Thohir Tak Ganti Dirutnya
Diangkut Garuda, 69 WNI ABK Diamond Princess Tiba di Bandara Kertajati
Sedangkan, untuk Notam Aerodrome Closed, Bandara Solo ditutup penerbangannya pada pukul 09.25 WIB dan dilakukan pembaruan informasi pada pukul 11.30 WIB.
“Kami akan terus melakukan koordinasi dengan AirNav Indonesia untuk memastikan aktivitas penerbangan tetap berjalan normal, berikut dengan stakeholder penerbangan. Tetap dengan memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan,” ujar Novie.
Untuk diketahui, berdasarkan Ashtam VAWR 9293, aktivitas erupsi gunung merapi menunjukan level Merah atau Awas, yang berartikan gunung tersebut menunjukan erupsi vulkanik sedang berlangsung.
Untuk penerbangan internasional, erupsi Gunung Merapi berdampak pada rute penerbangan A576S dan G461. Sedangkan untuk penerbangan domestik berdampak pada rute W17N, W45, dan W52.