Gunung Agung Erupsi, Penerbangan ke Bandara Ngurah Rai Dialihkan

Gunung Agung kembali menunjukkan aktivitas erupsinya, Jum’at (24/5/2019) malam. Dampak erupsi ini, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali menyatakan beberapa penerbangan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali dibatalkan. Penerbangan yang menuju ke bandara tersebut juga dialihkan sementara waktu.

“Kami akan terus meng-update kondisi terkini mengenai erupsi Gunung Agung. Saat ini memang penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali, dibatalkan,” tutur Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti dalam keterangan resminya yang IndoAviation terima Jum’at malam pukul 23.40 WIB.

Polana menyebutkan, saat ini ada 4 penerbangan menuju Denpasar yang dibatalkan dan 5 keberangkatan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dibatalkan. Hal ini sesuai dengan keputusan safety assesment airlines yang bersangkutan.

Polana mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk terus melakukan koordinasi dan memonitor erupsi Gunung Agung. Dia menegaskan, apabila erupsi menggangu keselamatan penerbangan, maka bandara akan di tutup sementara.

Sementara itu, Elfi Amir menjelaskan bahwa saat ini terjadi hujan abu vulkanik ringan. Dia menyebutkan kondisi ini berlangsung hingga Sabtu pukul 01.00 WITA.

Disebutkan lebih rinci, abu vulkanik awalnya terseteksi pada ketinggian sekitar 4000-5000 m di ruang udara Bandara I Gusti ngurah rai dengan intesitas sedang. Abu vulkanik agak tersebar, namun saat ini intensitas telah berkurang 500 -1000m.

Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi normal dan petugas ATC melaksanakan pemanduan pesawat secara taktikal untuk menghindarkan pesawat masuk ke area yang terpapar abu vulkanik.

Elfi Amir mengimbau, agar para pengguna jasa angkutan udara tidak panik terhadap erupsi Gunung Agung. Dia menyebutkan, dalam menanggulangi sebaran abu vulkanik (VA), bandara telah memiliki standar operasional Prosedur (SOP). Selain itu, tiap maskapai penerbangan juga melaksanakan safety assesment untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangannya.

“Penumpang tidak perlu panik, karena kita sudah memiliki SOP dan contigency plan jika terjadi VA. Sebab pemerintah melalui Ditjen Hubud tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” tandasnya.