Gundukan pasir yang ada di sisi lahan landasan pacu Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) dikhawatirkan mengganggu operasi penerbangan pesawat.
Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena bandara baru itu terletak di tepi pantai selatan yang anginnya kencang dan mampu menerbangkan pasir dan debu.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Toto Soebandoro, di sela penilaian potensi ganguan dan risiko (Hazard Identification and Risk Assesment/HIRA) di lokasi bandara, Selasa (23/4/2019).
Penilaian ini dilakukan oleh perwakilan maskapai penerbangan yang akan mengoperasikan armadanya di bandara baru yang terletak di Kabupaten Kulon Progo.
Dari pantauan Toto, masih banyak pasir dan gundukan tanah di kedua sisi lahan landasan pacu. Selain itu, bandara ini juga letaknya cukup dekat dengan pantai serta angin cukup kencang.
Kondisi tersebut harus diantisipasi agar pasir dan tanah tidak masuk ke area landasan pacu agar membahayakan pesawat yang lepas landas ataupun mendarat.
“Pasir dan debu mudah tersedot mesin pesawat. Dampaknya adalah merusak baling-baling, ini harus diantisipasi. Waktunya (sebelum beroperasi) masih cukup panjang, masih ada waktu untuk membersihkan benda yang dapat membahayakan penerbangan,” kata dia, seperti dinukil Pikiran Rakyat.
Namun demikian, dia mengatakan bahwa adanya pasir dan debu di sekitar landasan pacu merupakan hal yang lumrah terjadi di berbagai bandar udara di dunia. Misalnya di Timur Tengah yang kondisi lingkungannya cenderung berpasir, namun operasi penerbangan tetap bisa dilakukan dengan selamat.
Hal terpenting adalah, lanjutnya, landasan pacu harus dalam kondisi bersih dari segala potensi gangguan ketika pesawat mendarat. Ini bisa diantisipasi dengan lebih sering dilakukan pembersihan oleh pengelola bandara.