Batam Aero Technic (BAT) senantiasa mengembangkan program pengembangan SDM untuk membentuk personal dengan keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja yang berkualitas. Untuk itu, Grup Lion Air akan mendirikan Kirana Angkasa Politeknik yang bergerak di bidang pendidikan. Pendirian ini bertujuan untuk menambah tenaga kerja dengan keahlian sebagai mekanik atau teknisi pesawat.
Langkah ini diharap bisa mengakomodir tersedianya lapangan pekerjaan, menghemat penggunaan devisa untuk industri penerbangan nasional, dan menarik devisa dari luar dengan memasarkan dan menjual jasa perbaikan pesawat ke negara-negara lain. Selain itu, hadirnya sekolah tersebut juga sebagai upaya efisiensi dan mengurangi beban biaya industri angkutan udara nasional, serta dapat melakukan proses alih teknologi.
“BAT akan terus menjajaki peluang kerjasama atau kesempatan bisnis dengan berbagai pihak, yang dapat meningkatkan kapabilitas dan memberikan pelayanan kepada lebih banyak maskapai Lion Air Group, baik di domestik dan dari berbagai dunia,” tutut Presiden Direktur BAT, I Nyoman Rai Pering Santaya usai penandatanganan kerja sama dengan 5 mitranya di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
BAT mulai beroperasi pada 2014 merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat atau Maintenance Repair and Overhaul (MRO) yang didirikan untuk merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan yang tergabung dalam Grup Lion Air, seperti Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo Air, Thai Lion Air serta Angkasa Aviation Academy.
Capabilitas yang dimiliki oleh BAT saat ini adalah perawatan Airbus 320, Boeing 737 series, Airbus 330, ATR 72 series. BAT memperkerjakan kurang lebih 2.000 personil dengan jumlah investasi yang sudah tertanam kurang lebih Rp1triliun.
BAT telah memiliki empat unit hanggar perawatan pesawat dengan daya tampung 12 pesawat Boeing 737/Airbus 320, satu unit hanggar untuk pengecatan dan perawatan pesawat, satu gedung suku cadang seluas 4.000 meter persegi dan satu unit gedung sarana perawatan komponen pesawat. Sarana perawatan dan perbaikan dibangun di atas lahan seluas 30 hektar yang disediakan oleh Badan Pegusahaan Batam.
Pada pembangunan hanggar Tahap ke III, Batam Aero Technic akan membangun delapan unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat Boeing 737 dan Airbus 320. Selain itu, pembangunan ini merupakan kerja sama antara BAT dengan GMF AeroAsia. Dalam rencana strategis, delapan unit hanggar yang digunakan secara bersama, berfungsi melayani perbaikan dan perawatan pesawat perusahaan dari luar negeri dengan daya tampung 24 pesawat Boeing 737 dan Airbus 320.