PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. (GMF) saat ini memiliki 10 instruktur berlisensi Airbus untuk perawatan pesawat Airbus A320 dan A330. GMF juga mengirim instrukturnya itu ke seluruh dunia untuk pelanggan Airbus yang membutuhkan pelatihan perawatan pesawat terbang.
“GMF sudah menghasilkan tenaga instruktur yang memiliki kapabilitas setingkat instruktur Airbus. Mereka juga bisa mengajar di pusat pelatihan Airbus di negara-negara lain,” ujar Iwan Joeniarto, Direktur Utama GMF pada acara penandatanganan perjanjian GMF AeroAsia & Airbus for Airbus Traning Center di Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Sejak tahun 2013, GMF memang sudah dapat mengintegrasikan para instrukturnya masuk dalam organisasi global pelatihan perawatan pesawat Airbus. GMF juga sudah menumbuhkan kemampuan in-house type-training untuk perawatan A320 dan A330, serta mengembangkan kemampuan pelatihan ab-initio.
GMF, kata Iwan, ingin menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang diakui dunia di bidang perawatan pesawat terbang. “Kami sudah meluluskan 912 peserta pelatihan yang terkait dengan Airbus Training Center sejak lima tahun lalu,” ucapnya.
Kemitraan GMF sebagai anak perusahaan Garuda Indonesia yang menangani layanan perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) pesawat dengan Airbus sebagai pabrikan pesawat Eropa pun diperpanjang dan diperbarui untuk lima tahun ke depan; sampai 2023. Penandatanganannya dilakukan oleh Direktur Human Capital & Corporate Affairs GMF, Asep Kurnia dengan Airbus Head of Customer Services Asia Pacific, Bruno Bousquet, yang disaksikan oleh Direktur Utama GMF.
Dengan kerja sama tersebut, GMF menjadi pusat pelatihan perawatan pesawat Airbus tipe A320ceo dan A320neo, juga A330. Cakupan layanan pelatihannya diperluas pula untuk Engine Ground Run Up Airbus A320 dan A330, serta Extended-range Twin-engine Operational Performance Standards (ETOPS) Training.
Perpanjangan kontrak tersebut juga akan memosisikan GMF sebagai penyedia utama layanan pelatihan perawatan pesawat di Asia Tenggara dan membawa pelatihan berstandar Airbus lebih dekat dengan pelanggan di kawasan tersebut.
“Kami telah menerima masukan yang positif mengenai kualitas tinggi instruktur GMF dan pelatihan yang mereka sediakan. Hal ini akan menguntungkan lebih banyak pelanggan Airbus tanpa mereka harus beranjak jauh sampai ke Toulouse, sehingga biaya dan waktu training lebih efektif dan efisien,” ujar Bousquet.
Bousquet menambahkan, kerja sama tersebut akan memberikan dampak positif dan keuntungan bagi Airbus, GMF, maskapai penerbangan Indonesia, dan maskapai di Asia Pasifik. Saat ini, maskapai Indonesia sudah memesan lebih dari 300 pesawat Airbus dan 120 pesawat di antaranya sudah beroperasi.
Menurut Iwan, GMF menjadi salah satu dari 11 Airbus Training Center di dunia dan merupakan fasilitas MRO di regional yang mendapat kepercayaan tersebut sejak tahun 2015. “Kepercayaan Airbus kepada GMF akan dijaga sebaik mungkin. Kami pun berharap kerja sama dengan Airbus bukan hanya training center, tapi bisa berkolaborasi dalam menggarap pasar perawatan pesawat, baik pesawat komersial maupun militer,” ucapnya.
Ditambahkannya, “GMF menerapkan materi, infrastruktur, dan sertifikat, yang sama dengan Airbus Training Center di Toulouse, Prancis. Saat ini kami memiliki satu kelas dan berharap dapat membuka satu atau dua kelas lagi untuk memaksimalkan kapasitas dari pusat pelatihan ini. Satu kelas kapasitasnya 24 peserta.”