Gempa Lombok Tak Merusak Fasilitas Bandara
Pasca gempa bumi berkekuatan 6,7 SR pada Sabtu dini hari (18 Agustus 2018) pukul 02.00 WITA yang mengguncang Nusa Tenggara Timur, Direktorat Jenderal Perhubungaan Udara melalui Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali memastikan segala fasilitas dan operasional di l Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Internasinal Lombok, Bandara Eltari Kupang dan bandara lain yang berada di sekitar sumber gempa dalam kondisi normal. Operasional penerbangan pun berjalan normal.
Pasca gempa sabtu itu, gempa-gempa susulan masih terus terjadi. Gempa susulan terjadi kemarin siang sebanyak dua kali. Pertama pada pukul 11:06 WIB, dengan magnitudo 5,4 SR, yang kedua pukul 11:10 dengan magnitudo lebih besar yaitu 6,5 SR. Berdasar data BMKG, sumber gempa berada di laut Lombok Timur.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali yang membawahi wilayah Bali, NTT dan NTB, Herson mengatakan bahwa setelah gempa terjadi, personel di lapangan langsung melakukan patroli guna mengecek fasilitas baik sisi darat maupun sisi udara serta kegiatan operasional pada bandara-bandara yang berada di bawah koordinasi Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV.
Dari hasil pantauan pada gedung terminal, baik internasional maupun domestik serta pantauan sisi udara seperti runway dan fasilitas navigasi dinyatakan aman dan tidak ditemukan kerusakan pasca gempa susulan tersebut sehingga kegiatan operasional penerbangan dinyatakan aman untuk beroperasi.
“Habis gempa susulan tadi siang, saya langsung minta kepada seluruh tim untuk mengecek semua fasilitas di Bandara, sama seperti gempa sebelumnya kemarin. Tidak ada fasilitas yang rusak baik sisi darat maupun udara sehingga kegiatan penerbangan dinyatakan aman untuk dioperasikan, itu yang saya laporkan juga ke pimpinan saya, Dirjen Perhubungan Udara”, ujarnya.
Hal senada ditegaskan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara, M. Pramintohadi Sukarno. Sebagai antisipasi, Praminto meminta seluruh stakeholder penerbangan untuk selalu waspada akan kemungkinan gempa susulan kembali maupun dampak gempa terhadap sarana dan prasarana penerbangan. Pramintohadi juga meminta agar terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait dan secara seksama memeriksa seluruh sarana dan prasarana penerbangan agar pelayanan terhadap pengguna jasa penerbangan tetap berjalan normal.
Related Post
More Stories
KNKT: Pelayaran Kapal Ikan Harus Segera Dibenahi, Cegah Kebakaran Kapal di Pelabuhan Perikanan
Ada 483 insiden kecelakaan kapal perikanan Indonesia pada kurun waktu 2018-2021. Demikian yang tercatat di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)....
Garuda Mulai Mengembalikan Pesawat Bombardier CRJ-1000
Secara bertahap, Garuda Indonesia mulai mengembalikan pesawat Bombardier CRJ-1000, yang pernah dioperasikannya sejak tahun 2013. Hal ini merupakan bagian dari...
NC212i PTDI Terbang Ferry, Dipesan Thailand untuk Jadi Pesawat Rainmaking
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan satu NC212i, yang dipesan Thailand untuk dioperasikan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA)....
AirNav Optimalkan Potensi Anak Muda Milenial sebagai Unggulan Pemberdayaan SDM
AirNav Indonesia memiliki mayoritas sumber daya manusia (SDM) berusia milenial. Agar potensi anak muda yang luar biasa ini lebih terekspos...
Usung New Smart Metropolis IKN, Menkominfo Jajaki Penerapan Teknologi Qualcomm
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, menjajaki penerapan teknologi Qualcomm, baik untuk smart new capital city di ibu...
Menkominfo Optimis Satelit HBS Beroperasi Komersial pada September 2023
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate optimis, jadwal peluncuran dan operasi komersial Hot Backup Satellite (HBS) berlangsung tepat...