Garuda Indonesia akan menjadi marketing carrier dan menempatkan nomor penerbangan (flight number)-nya pada penerbangan Japan Airlines (JAL) untuk rute Narita-Jakarta, Narita-New York, dan Narita-Los Angeles. Dua kota utama di Amerika Serikat, New York dan Los Angeles, menjadi target destinasi Garuda untuk meraih penumpang pada masa depan.
“Sebelumnya tak tersedia tujuan ke kota-kota di Amerika Serikat itu. Nanti setelah codeshare dengan JAL membuka kemungkinan tersebut,” ujar Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama Garuda Indonesia pada penandatanganan kerja sama “Comprehensive Partnership Agreement” antara Garuda dengan JAL di Garuda City Center, Tangerang, Kamis (6/9/2018).
Menurut Pahala, kerja sama strategis tersebut akan memperluas jaringan penerbangan Garuda. Bukan hanya ke dua kota besar di AS, yaitu New York dan Los Angles sebagai rute TransPasifik, tapi juga rute intra-Jepang, yakni Haneda-New Chitose, Haneda-Nagoya-Chubu, dan Haneda-Fukuoka. Sementara itu, JAL akan menjadi marketing carrier dan menempatkan nomor penerbangannya pada penerbangan Garuda untuk rute Jakarta-Haneda pp, Denpasar-Narita pp, juga Jakarta-Yogyakarta pp dan Jakarta-Surabaya pp.
Pada kesempatan yang sama, Representative Director, Executive Vice President JAL, Tadashi Fujita mengatakan, kerja sama ini akan memberikan nila lebih bagi para pengguna jasa kedua maskapai. “Kami memang sudah melakukan codeshare juga dengan yang lain. Namun kami bangga dapat bekerja sama dengan Garuda yang telah mejadi maskapai bintang lima versi Skytrax dan secara terus menerus melaksanakan program pengembangan layanannya.”
JAL juga merupakan maskapai bintang lima dan tergabung dalam aliansi oneworld. “Tidak ada maskapai di Asia Tenggara yang tergabung dengan oneworld,” kata Tadashi. Garuda tergabung dalam aliansi Skyteam dan Pahala pun menjelaskan, dengan sama-sama sebagai maskapai bintang lima, tak ada permasalahan dalam level layanan keduanya.
Codeshare yang bertujuan untuk menjaring penumpang yang lebih banyak lagi ke depannya itu melihat pasar yang memang potensial untuk dikembangkan. Kata Pahala, Jepang merupakan salah satu pangsa pasar yang sangat penting bagi Garuda. Melalui kerja samanya dengan JAL, pengguna jasa kedua maskapai dapat menikmati lebih banyak pilihan penerbangan menuju Jepang dan Indonesia.
Sebelumnya dan sampai saat ini, Garuda sudah menjalin kerja sama dengan All Nippon Airways (ANA), juga maskapai dari Jepang. Hal ini banyak dipertanyakan, khususnya oleh para wartawan dari Negeri Sakura ini. Pahala mengatakan, ANA memang menanyakan hal tersebut. Namun kerja sama Garuda dan ANA tetap berjalan dan diharapkan akan menerus.
Sementara itu, kemitraan yang mendalam antara Garuda dan JAL akan mulai diberlakukan pada 28 Oktober 2018. Bahkan ada pemikiran bahwa kemitraan itu bukan hanya codeshare, tapi meluas ke berbagai aspek, seperti frequent flyer dan pengangkutan kargo.
“Kita bisa berbagi angkutan kargo dan kargo Garuda pun bisa menjangkau seluruh dunia,” kata Sigit Muharsono, Direktur Kargo dan Niaga Internasional Garuda Indonesia.