Garuda Masih Tunggu Putusan Boeing Soal Pesawat Pengganti 737 MAX 8

Sampai saat ini Garuda Indonesia saat ini masih melakukan proses negosiasi dengan Boeing untuk menukar pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 yang sudah dibatalkan pemesanannya.

Direktur Keuangan Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan, hingga kini belum diketahui jenis pesawat apa yang akan menggantikan B737 MAX 8. Meski pada awal April lalu dicetuskan Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara bahwa jenis 797 kandidat pesawat penggantinya.

“Pembahasan sudah dilakukan, jadi masing-masing pihak Boeing itu mencoba eksplor untuk kebutuhan pesawatnya kita (Garuda Indonesia) itu ke depannya seperti apa,” kata Fuad di Cengkareng, Kamis (25/4/2019), seperti dinukil Republika Online.

Fuad menekankan, proses pembahasan soal pembatalan B737 MAX 8 juga masih berlanjut. Dia menyebutkan, pekan lalu perseroan juga menggelar pertemuan lanjutan dengan Boeing untuk membahas hal tersebut.

Pada awalnya Garuda Indonesia memang memesan 50 pesawat jenis B737 MAX 8 dan baru satu unit yang diterima. Saat ini, satu unit pesawat tipe tersebut masih tidak dioperasikan karena Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih melarang penggunaan pesawat jenis B737 MAX 8.

Menyusul dua kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat jenis itu, Garuda Indonesia membatalkan pengiriman sisa pesanan 49 pesanan pesawat jenis tersebut, karena mempertimbangkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap pesawat jenis B737 MAX 8.

“Sisa 49 itu sudah kita minta untuk dibatalkan. Sebenernya tujuannya 50 pesawat itu pada awalnya untuk peremajaan pesawat kita. Karena memang pada waktu pesawat dipesan jadwal pengirimannya pas dengan pesawat-pesawat yang harus dikembalikan karena masa sewanya sudah habis,” jelas Fuad.

Sayangnya, setelah Garuda Indonesia mengajukan pembatalan pemesanan 49 pesawat tipe B737 MAX 8 untuk diganti dengan tipe lainnya, Fuad tidak bisa mengungkapkan bagaimana kontraknya. Sebab, kata Fuad, hal tersebut merupakan perjanjian bisnis antara perseroan dengan Boeing.

Namun demikian, Fuad menegaskan bahwa manajemen Garuda Indonesia tetap memperhatikan masukan dari masyarakat. “Ini sudah kita sampaikan, kita tidak bisa lagi menerima pemesanan 49 pesawat yang Boeing 737 MAX 8 tadi,” tutup Fuad.