Maskapai Garuda Indonesia menutup layanan penerbangan langsung rute Solo-Jeddah. Namun demikian, maskapai pelat merah ini tetap melayani penerbangan rute tersebut untuk penerbangan carter.
Hal tersebut dibenarkan oleh General Manager Angkasa Pura I cabang Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman, Rabu (24/7/2019) lalu.
“Dengan sistem carter, sebenarnya Garuda masih melayani penerbangan Solo-Jeddah. Hanya saja harus ada jaminan penuh penumpang,” ujar Usman.
Dinukil dari Kumparan (25/7/2019), pihak manajemen Garuda Indonesia belum bisa dikonfirmasi terkait kabar penutupan penerbangan reguler tersebut.
Sementara itu, terkait penutupan rute itu, sejumlah pemilik dan pengelola biro perjalanan haji dan umrah di Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar) belum diberikan informasi lengkap.
Salah satu pemilik Biro Hajar Aswad, Retno Andriyani mengaku tidak mendapatkan konfirmasi atau jawaban pasti ketika pesan tiket penerbangan langsung dari Solo-Jeddah. Dia mengatakan, bahkan dia diarahkan untuk mengambil rute Solo-Jakarta-Jeddah.
“Musim lalu saja, dari 5.000 jamaah yang kami berangkatkan ke Tanah Suci untuk umroh, sebanyak 2.000 jamaah minta naik pesawat Garuda, lainnya dengan naik Lion dan pesawat lainnya,” terangnya.
Hal serupa dikatakan Her Suprabu, pimpinan Biro Haji dan Umrah Dewangga. Menurut dia, selama ini penerbangan langsung dari Solo-Jeddah untuk umroh lebih efektif, efisien, dan lebih cepat. Dibandingkan harus mampir dulu di Jakarta untuk transit.
“Rasanya akan lain, terbang langsung dari Solo ke Jeddah dibanding kalau harus mampir dulu ke Jakarta,” kata dia yang juga pendiri dan ketua Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi).