Garuda Indonesia Ganti Pesanan 737 MAX 8 ke Tipe 797

Garuda Indonesia mantapkan keyakinan untuk mengganti 49 unit sisa pesanan armada Boeing 737 MAX 8. Hal ini ditegaskan maskapai pascapengakuan Boeing terkait adanya peran sistem anti-stall pada tragedi jatuhnya pesawat tipe tersebut milik Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara mengatakan masih mempercayai produk Boeing, sehingga maskapai hanya meminta menukar pesanan dengan jenis lain.

“Untuk produk apa yang akan kami tukar masih belum di putuskan. 797 adalah narrow body terbaru yang akan Boeing produksi, itu adalah satu opsi kami,” ungkapnya, seperti dikutip Republika.co.id, Sabtu (6/4/2019).

Pihaknya akan bertemu dengan John Bruns selaku head of sales Asia Pacific Boeing pada Rabu (10/4/2019) mendatang di Beijing. Pertemuan ini untuk membahas negosiasi pembatalan pesanan B737 MAX 8 yang akan diganti dengan produk lain. Namun dicetuskannya, pembahasan ini masih dalam tahap awal.

Ari, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa tidak memungkinkan meminta pesawat tipe lama seperti B737 NG. Ini karena pabrikan asal Amerika Tersebut tak lagi memproduksinya.

Di samping itu, Ari menyebutkan juga bahwa Garuda Indonesia dan beberapa maskapai lainnya di regional Asia mendapat undangan Boeing untuk mendengarkan technical update soal MCAS Software Enhancement pada Jum’at (12/4/2019) mendatang di Singapura.

“Garuda Indonesia juga diundang, namun kami tidak mengirimkan perwakilan mengingat kami harus menjaga kepercayaan penumpang kami dan juga menghormati para keluarga yang di tinggalkan akibat dari kecelakaan JT-610, yang mana mereka semua sudah hilang kepercayaannya pada produk MAX 8,” ungkap dia.

Pihak Boeing pun menerima penolakan Garuda Indonesia untuk menghadiri acara tersebut. Mereka memahami alasan penolakan perusahaan penerbangan plat merah ini.

Sebelumnya, Wakil Presiden Sekretaris Perusahaan Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan mengatakan bahwa pihak perseroan telah mengirim surat kepada Boeing soal pembatalan sisa pesanan pesawat tipe tersebut.

“Terkait MAX, Garuda sudah buat surat ke mereka perihal pembatalan sisa order yang 49. Kita juga sudah grounded (dilarang terbang) satu B 737 MAX 8 yang kita miliki,” ujarnya, Jum’at (5/4/2019).

Iksan beralasan pembatalan itu karena penumpang Garuda merasa tidak nyaman dengan pesawat Boeing 737 MAX. “Karena penumpang kita sudah low confidence terhadap 737 MAX,” tutup Ikhsan.