Federal Aviation Administration (FAA) bakal mengundang sejumlah pilot maskapai penerbangan untuk bersama-sama menguji hasil update software (perangkat lunak) sistem kemudi pada pesawat Boeing 737 MAX. Menurut sumber anonim, undangan itu terutama ditujukan kepada pilot maskapai yang memiliki jam terbang relatif rendah.
Proses pengujian software baru itu sendiri belum dilakukan. Nantinya, para pilot maskapai itu akan menerbangkan 737 MAX pada simulator, bukan pada pesawat yang sebenarnya. FAA mengharapkan, tahap uji oleh pilot maskapai dapat menghasilkan tentang bagaimana pilot maskapai menangani perangkat lunak yang baru.
Menurut sumber, hingga kini jadwal pengujian belum pasti. Namun diyakini, uji terbang oleh pilot maskapai itu akan dilakukan sebelum FAA mengesahkan kelaikan hasil modifikasi perangkat lunak sistem kemudi MAX yang baru.
Mengenai kebijakan FAA itu, “Boeing menolak berkomentar,” tulis The Seattle Times.
Boeing saat ini sedang memodifikasi software sistem kemudi penerbangan MAX, setelah ditemukan fakta bahwa sistem yang dikenal dengan nama MCAS ini telah menyebabkan dua kecelakaan fatal 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia.
MCAS dituding sebagai biang keladi kedua kecelakaan itu. Semestinya sistem ini dapat mencegah hidung pesawat terangkat terlalu tinggi dan kehilangan daya angkat (stall). Yang terjadi, pada kedua kecelakaan tadi, MCAS justru membuat pesawat menukik tajam tak terkendali.
Sejak Maret 2019, FAA memutuskan melarang terbang seluruh MAX yang dioperasikan maskapai penerbangan di seluruh dunia, dan memberi kesempatan kepada Boeing untuk melakukan modifikasi para perangkat lunak MCAS.
Sejauh ini Boeing telah melakukan perubahan pada MCAS-nya dengan menginstal software baru dan menambah sebuah sensor lagi (sebelumnya hanya satu) pada MCAS. Boeing juga telah melakukan perbaikan pada masalah lainnya yang ditemukan FAA pada bulan Juni 2019.
Diharapkan proses sertifikasi ulang MAX bisa diperoleh pada kwartal terakhir tahun ini. Boeing berharap dapat menyerahkan semua perbaikan MCAS ke FAA pada September dan memperoleh kembali sertifikat terbang MAX pada November.