IndoAviation – BAE Systems telah mengirimkan bagian belakang badan pesawat F-35 ke-1.000 kepada Lockheed Martin. Pengiriman itu sekaligus menandai perakitan F-35 yang ke-1.000.
Pada hari pengiriman, 7 Februari 2023, Cliff Robson, Group Managing Director, BAE Systems Air, mengatakan, “Ini merupakan momen penting bagi semua orang yang terlibat dalam program ini dan merupakan bukti dari tenaga kerja berketerampilan tinggi yang kami miliki di Barat Laut Inggris.”
Lebih lanjut Cliff mengatakan bahwa peran BAE Systems dalam program F-35 merupakan contoh lain tentang bagaimana BAE Systems memberikan kontribusi substansial bagi perekonomian lokal dan nasional Inggris dan membantu memberikan kemampuan yang sangat penting bagi keamanan nasional mereka.
Bridget Lauderdale, Vice President and General Manager Lockheed Martin untuk program F-35, mengatakan bahwa program F-35 mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi Inggris.
Partisipasi Inggris dalam program F-35, katanya, telah menambah sekitar GBP 41 miliar ke dalam perekonomian Inggris dan menyediakan lebih dari 20.000 lapangan pekerjaan.
“Dengan lebih dari 500 perusahaan dalam rantai pasokan di Inggris, kami bangga dengan peran kemitraan kami dengan BAE Systems dalam menghadirkan pesawat tercanggih di dunia untuk Inggris dan 17 negara sekutu lainnya,” kata Bridget Lauderdale.

Lockheed Martin sendiri telah mempersiapkan tonggak bersejarah, perakitan F-35 ke-1.000 ini sejak lama.
Sebelumnya, mesin F-35 ke-1.000 telah dikirim oleh Pratt & Whitney pada September 2022, meskipun kecil kemungkinannya mesin yang sama akan digunakan pada pesawat ke-1.000.
Pada tahun 2021, Lockheed Martin memperkirakan bahwa F-35 ke-1.000 akan selesai pada tahun 2023. Namun, rencana itu harus mengalami penundaan karena adanya temuan penggunaan logam buatan Cina. Penemuan ini mengakibatkan investigasi dan pengiriman jet ditunda selama satu bulan.
Namun, terlepas dari segala masalahnya, F-35 harus diakui sebagai pesawat tempur generasi kelima yang paling banyak diproduksi.