F-22 Amerika Tembak Jatuh Balon Udara Cina di Ketinggian 60.000 Kaki

IndoAviation – F-22 Amerika Serikat pada hari Sabtu kemarin telah menembak jatuh sebuah balon udara milik Cina yang terbang di atas wilayah udara AS. Penembakan ini berbuntut meningkatnya ketegangan kedua negara.

Disebutkan, balon udara yang dicurigai sebagai mata-mata Cina itu ditembak jatuh di atas kawasan lepas pantai Carolina atas perintah Presiden Joe Biden, setelah balon udara itu terbang melintasi lokasi-lokasi militer di seluruh wilayah Amerika Utara.

Tadinya, Presiden AS Joe Biden ingin balon udara itu segera dijatuhkan secepatnya saat balon itu terdeteksi  berada di atas daratan.

Namun militer AS menyakinkan Biden kalau  waktu terbaik untuk menembak jatuh balon itu ketika balon berada di atas wilayah perairan.

Pertimbangan ini disampaikan pejabat militer AS dengan alasan kalau balon udara itu dijatuhkan di atas wilayah daratan maka akan menimbulkan risiko yang tidak semestinya bagi orang-orang di darat.

Keputusan AS menembak jatuh balon udara Cina yang memasuki wilayah udara AS sabtu lalu telah merusak hubungan diplomatik kedua negara, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina pada Senin ini.

Dengan memutuskan untuk menghancurkan balon tersebut, yang digambarkan oleh Cina sebagai pesawat sipil tak berawak, Amerika Serikat jelas telah bereaksi berlebihan dan secara serius melanggar semangat hukum internasional dan praktik internasional, demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina yang dimuat media.

Menurut pernyataan kementerian Cina, apa yang telah dilakukan AS telah berdampak serius dan merusak upaya dan kemajuan kedua belah pihak dalam menstabilkan hubungan Cina dan AS sejak pertemuan di Bali. Pernyataan tersebut menyitir pula hasil pertemuan antara Presiden Joe Biden dan pemimpin Cina Xi Jinping pada bulan November lalu di KTT G20 di Indonesia.

“Cina dengan tegas menentang dan memprotes keras tanggapan Pemerintah Amerika terhadap insiden balon udara tersebut, dan mendesak AS untuk tidak mengambil tindakan lebih lanjut yang merugikan kepentingan Cina, dan tidak meningkatkan atau memperluas ketegangan,” kata kementerian Cina.

Insiden penembakan balon Cina bermula pada hari Kamis lalu ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat melacak sebuah balon udara yang dicurigai sebagai pesawat mata-mata Cina yang terbang di atas wilayah udara Montana, AS.

Pada hari Sabtu, balon udara tersebut ditembak jatuh oleh jet tempur F-22 di atas lepas pantai South Carolina.

Menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, balon tersebut digunakan oleh Cina dalam upaya untuk mengawasi lokasi-lokasi strategis di Amerika Serikat.

Pada hari Minggu, Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa Angkatan Laut AS sedang melakukan operasi untuk mengumpulkan puing-puing balon tersebut sambil mengamankan daerah sekitar reruntuhan balok udara dan menjaga keamanan di sana.