Ditjen Perhubungan Laut mengerahkan 1 unit kapal patroli KN. Salawaku milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tual untuk membantu proses evakuasi bencana banjir di Morowali, Sulawesi Tengah yang terjadi Jum’at (7/6/2019) lalu.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad mengatakan bahwa pengerahan kapal patroli tersebut untuk menindaklanjuti perintah Menteri Perhubungan yang meminta jajarannya untuk siaga dan membantu proses evakuasi para korban bencana banjir di daerah itu.
“Saat ini kapal patroli KN. Salawaku berada di Pelabuhan Kendari dan telah diperintahkan untuk segera bergabung dengan tim SAR membantu korban bencana banjir di Morowali,” kata Ahmad, Ahad (9/6/2019).
Selain itu, Ditjen Perhubungan Laut juga menyiagakan kapal patroli KN. Pasatimpo milik PPLP Kelas II Bitung untuk diperbantukan melakukan evakuasi korban bencana banjir Morowali jika diperlukan.
“Adapun kapal kenavigasian dari Distrik Navigasi Kendari juga dipersiapkan untuk melakukan bantuan evakuasi ke lokasi bencana melalui Pelabuhan Morowali Sulawesi Tengah. Semoga proses evakuasi korban banjir dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya.
Seperti diketahui, dampak dari banjir yang menerjang wilayah tersebut, jembatan permanen di Sungai Dampala, Kecamatan Bungku Tengah hanyut. Hal ini mengakibatkan lalu lintas Trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara terputus.
Jembatan Dampala merupakan penghubung utama antara ibu kota Kabupaten Morowali dengan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), kawasan indusri pertambangan nikel terbesar di Indonesia.
Dilaporkan banyak kendaraan tertahan di ruas Trans Sulawesi Bungku Tengah. Karena jalur ini memang sedang ramai dilintasi para pemudik yang akan kembali ke kota masing-masing setelah merayakan Idhul Fitri.