Kecelakaan fatal yang menimpa maskapai penerbangan Ethiopian Airlines ET-302 dan Lion Air JT-610 telah memengaruhi dunia penerbangan global. Produk anyar Boeing dari keluarga pesawat 737 kini menjadi sorotan dunia.
Dalam surat terbukanya pada awal pekan lalu, Chairman, Presiden sekaligus CEO The Boeing Company, Dennis Muilenburg mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendarang.
“Kami bersatu bersama para pelanggan, lembaga regulator internasional dan otoritas pemerintahan dalam upaya mendukung penyelidikan terkini, mempelajari fakta-fakta yang terjadi, dan membantu mencegah terjadinya tragedi di masa depan,” ungkapnya, Selasa (19/3/2019).
Berdasarkan fakta-fakta yang didapat dari dua kecelakaan fatal itu, korporasi penerbangan kawakan asal Amerika Serikat ini telah mengambil tindakan-tindakan untuk menjamin penuh keamanan pesawat 737 MAX.
Karena dengan dua kasus tersebut berimbas pelarangan terbang sementara terhadap produk 737 MAX. Pada akhirnya, masyarakat dan seluruh maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat jenis itu dililit situasi yang sulit.
Namun demikian, Muilenburg mengatakan bahwa pihaknya telah mengalami kemajuan yang menyeluruh dan cepat dalam upaya mempelajari lebih jauh kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines. Pihaknya bersama sejumlah lembaga yang terlibat juga telah mendalami informasi yang didapat dari rekaman data pembicaraan (CVR) dan penerbangan (FDR) pesawat itu.
“Tim kami berada di lapangan bersama para penyelidik untuk mendukung investigasi dan memberikan keahlian teknis. Biro Investigasi Kecelakaan Etiopia akan menentukan bagaimana dan kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan informasi tambahan yang lebih rinci,” paparnya.
Lebih lanjut Muilenburg menerangkan, pihaknya akan terus menyediakan produk-produk terbaik, pelatihan, serta dukungan kepada pelanggan global kami dan para pilot.
“Kami akan segera merilis pembaruan perangkat lunak dan pelatihan pilot untuk pesawat 737 MAX untuk menjawab kekhawatiran dan masalah-masalah yang ditemukan pasca-kecelakaan Lion Air JT-610,” imbuhnya.
Seraya menambahkan “Kami sudah bekerja sama penuh dengan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA), Kementerian Perhubungan dan Dewan Nasional Keselamatan Transportasi dalam semua isu sehubungan dengan kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines sejak terjadinya kecelakaan pesawat Lion Air pada Oktober tahun lalu.”