Dua Boeing 737NG Milik Lion Air Juga Alami Keretakan

Dua pesawat jenis Boeing 737 NG milik maskapai Lion Air juga ditemukan adanya keretakan. Sebelumnya, satu pesawat Garuda Indonesia dan dua milik Sriwijaya Air dinyatakan telah mengalami keretakan serupa.

Keretakan ditemukan pada badan pesawat Lion Air setelah manajemen melakukan inspeksi armadanya. “Ada dua pesawat kami terindikasi rusak atau ada retakan setelah dilakukan inspeksi,” ujar Komunikasi Strategis Perusahaan Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, seperti dikutip Tempo.co, Senin (21/10/2019).

Sayangnya Danang belum mengatakan lebih jauh langkah yang akan dilakukan Lion Air terhadap dua pesawat tersebut.

Dikutip dari Antara (Ahad, 20/10/2019), Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti menyatakan bahwa secara keseluruhan ada lima unit pesawat 737NG dari tiga maskapai nasional yang mengalami temuan retakan.

“Kemarin ditemukan lagi ada keretakan di dua pesawat, sehingga hingga kini total ada lima pesawat Boeing 737NG yang bermasalah. Pemeriksaan akan terus dilakukan di pesawat sejenis yang lain,” tutur Polana (20/10/2019).

Polana mengatakan telah memanggil pihak Boeing untuk menindaklanjuti retakan itu. “Sambil memperoleh penanganan teknis, kita sudah minta supaya di-grounded dahulu pesawatnya,” ucao Polana.

Sebelumnya, Vice Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengatakan bahwa saat ini Garuda tengah menunggu kebijakan dari Boeing terkait masalah pada produk 737NG tersebut.

“Kami sedang koordinasi dengan Boeing untuk maintenance,” kata Ikhsan di Jakarta pekan lalu (14/10/2019).

Manajemen Garuda Indonesia telah menyurati Boeing.Co. terkait masalah ini. Namun, saat ini maskapai pelat merah itu belum memperoleh kepastian dari pabrikan. Ikhsan memungkinkan Garuda akan meminta kompensasi terhadap kerusakan yang terjadi.

Boeing mengakui terdapat 38 retakan struktural pada pesawatnya berjenis 737NG di seluruh dunia. Temuan itu membuat Otoritas Penerbangan Sipil (FAA) Amerika Serikat meminta perusahaan maskapai penerbangan yang mengoperasikan 737NG memeriksa seluruh kondisi pesawatnya.

FAA menyatakan saat ini ada 165 dari 200 Boeing 737NG yang terhitung sudah tua dan mengalami retakan struktural. Boeing tengah mempersiapkan instruksi untuk perbaikan dan pergantian bagian-bagian yang rusak.

Dari hasil inspeksi pada pesawat 737NG, diketahui 5 persen di antaranya mengalami kerusakan pada bagian pickle fork—sambungan antara badan dengan sayap pesawat.

Sebelum Boeing 737NG dikandangkan, produsen pesawat itu sudah menghentikan produksi dan operasi pesawat versi teranyarnya, 737 MAX. Boeing 737 MAX dikandangkan secara global setelah insiden kecelakaan fatal Lion Air dan Ethiopian Airlines terjadi berturut-turut dalam waktu 5 bulan.