Ditjen Perhubungan Udara akan Perkuat Sistem Keamanan Kargo Udara

Sistem keamanan kargo dan pos yang diangkut pesawat udara di Indonesia bakal ditingkatkan melalui perkuatan regulasi yang sudah ada. Untuk itu, Ditjen Perhubungan Udara bekerja sama dengan International Air Transport Association (IATA), Pemerintah Inggris, dan Pemerintah Australia, menyelenggarakan Air Cargo Security Workshop di Jakarta, 22-26 Juli 2019.

Workshop tersebut diharapkan dapat memberikan masukan positif untuk memperkuat regulasi angkutan kargo menggunakan pesawat udara. Di samping itu juga dapat memperkuat kerja sama Indonesia dengan negara lain di industri penerbangan, sehingga Indonesia mampu mengikuti perkembangan teknologi penerbangan, terutama dalam meningkatkan sistem keamanan kargo udara,” kata Polana B Pramesti, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan di Jakarta, Senin (22/7/2019).

Air Cargo Security Workshop itu membahas Standards and Recommended Practices (SARPs) tentang tanggung jawab untuk mengamankan kargo udara dan pos terhadap tindakan melawan hukum. Hal ini sesuai dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) Annex 17 tentang Aviation Security dan Aviation Security manual (Doc 8973) secara umum.

Workshop dibuka oleh Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara, Dadun Kohar. Hadir dalam acara tersebut Aviation Security Liaison Officer (ASLO) British Embassy, Elizabeth Mehmood, dan First Secretary (Transport), Risk and Internasional Australian Embassy, David Scott.

Bahasan dalam workshop adalah tentang risiko dan ancaman angkutan kargo, serta tanggung jawab dalam mengamankan angkutan kargo dan pos terhadap tindakan melawan hukum berdasarkan Annex 17 dan Doc 8973. Dibahas pula tentang regulasi dan standar angkutan kargo di Ditjen Perhubungan Udara, pengawasan dan jaminan angkutan kargo, serta peraturan dan masalah yang memengaruhi agen dan maskapai penerbangan. Selanjutnya adalah pembahasan hasil dan konsolidasi tindak lanjut.

Menurut Dadun, workshop tersebut dapat menjadi ajang untuk bertukar pengalaman antara Indonesia dengan Pemerintah Inggris dan Australia terkait sistem keamanan kargo udara. “Bisa terjawab juga permasalahan dalam sistem keamanan kargo udara, di samping upaya untuk meningkatkan kompetensi para inspektur penerbangan di bidang keamanan penerbangan,” ungkapnya.