Assalamualaikum semua …
Federasi Pilot Indonesia (FPI) memiliki perhatian dan kepedulian pada kondisi area kerja para anggotanya di dunia penerbangan. Karena itu, himpunan asosiasi-asosiasi pilot di Indonesia ini mengadakan Forum Group Discussion (FGD) membahas berbagai isu kekinian.
Hal-hal yang mencuat dalam diskusi itu adalah gangguan dari drone pada operasional penerbangan, industri helikopter, dan sekolah pilot. Keselamatan penerbangan tetap menjadi fokus dari diskusi yang diadakan di Gedung Perpustakaan Nasional di Jakarta, Rabu (30/1/2019) itu.
Ketua Panitia FGD FPI Capt Hasfrinsyah mengaku senang dengan kehadiran sekitar 40 peserta yang diundang. Mereka mewakili pihak pengelola bandara, navigasi penerbangan, serta para pilot dan pakar penerbangan, terutama yang sudah senior.
Dalam diskusi itu hadir empat pembicara, yakni Direktur LSPI Capt Toto Hardiyanto, Deputi Operasi JATSC AirNav Indonesia Azmi Jamalullail, Ketua APHI (Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia) Capt Imanuddin Yunus, dan Direktur Utama Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja.
Menurut Presiden FPI Capt Ali Nahdi, diskusi diadakan untuk mendapat masukan positif tentang isu penerbangan, khususnya yang terkait dengan profesi pilot. Pihak AirNav yang sangat berhubungan erat dengan tugas pilot, dalam diskusi itu saling terbuka agar di lapangan tidak terjadi kesalahpahaman.
Sekjen INACA Tengku Burhanuddin menyampaikan apresiasianya pada AirNav Indonesia.”Dari hasil survei dengan peserta questioner lebih dari seribu pilot, nilainya 4,6 dari skala 5. Terus terang, awalnya saya berpikir negatif tentang kinerja AirNav, tapi dari hasil survei tersebut, saya salut,” ujarnya.
Azmi mengatakan, pihaknya memang terus meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sumber daya manusianya, termasuk memodernisasi peralatan navigasi, agar perannya berkualitas. “Banyak anak muda petugas navigasi penerbangan ini yang memiliki kemampuan berstandar internasional,” timpal Tengku.
Diskusi untuk saling berkomunikasi dan terbuka seperti FGD yang diadakan FPI ini memang sangat dibutuhkan. Maka FPI, kata Capt Ali, akan menyelenggarakannya secara berkesinambungan, dua atau tiga bulan sekali.