Dirjen Perkeretaapian Zulfikri: Kereta Bandara ke YIA Bisa Rampung dalam Dua Tahun

Kereta api (KA) menjadi sarana yang ditunggu-tunggu masyarakat sebagai akses pilihan yang menarik ke dan dari bandara. Setelah beroperasinya KA sebagai akses ke Bandara Kualanamu di Deli Serdang-Medan, Bandara Minangkabau di Padang, Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta-Banten, serta Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta, giliran ke Bandara Adisumarmo di Solo, yang akan beroperasi September 2019.

Pada pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Jumat (2/8/2019), Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri memberi keterangan tentang perkembangan pembangunan KA ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo. Di samping itu, dijawab juga pertanyaan tentang kemungkinan dibangunnya KA ke Bandara Internasional Kertajati (KJT) di Majalengka.

Bagaimana perkembangan KA ke YIA?
– Prosesnya tahun ini. Sekarang sedang pembebasan lahan dari Kedundang ke YIA sepanjang 5,3 km. Proses pembangunan sampai beroperasi bisa dua tahun; sampai pertengahan atau akhir tahun 2020. Namun proses ini tergantung pembebasan lahan. Bandaranya pada akhir tahun ini kan bakal operasi penuh. Kita sudah bikin alternatif yang ke Stasiun Wojo.

Pembebasan lahannya sudah dimulai?
– Penetapan lokasi sudah dikeluarkan Gubernur DIY; panitia pengadaan lahan sudah dibentuk dan proses pembebasan lahan sudah berjalan.

Bagaimana kondisi pembangunan strukturnya?
– Pembangunan struktur yang 5,3 km itu nantinya elevated, seperti konstruksi untuk KA ke Adisumarmo. Konstruksinya site pile; menggunakan tiang-tiang, sehingga kendala banjir dan sosial bisa terselesaikan. Masyarakat kan masih bisa menggunakan akses di bawahnya.

Kalau ke KJT, bagaimana?
– Masih dalam kajian. Kalau yang sudah ada dokumennya jalur Bandung-Tanjungsari-Kertajati. Kita belum tahu “motongnya” di mana? Namun jalur di Tanjungsari itu cukup sulit; berkelok, berbukit. Jadi, masih belum ada perkembangan; masih melihat kondisinya.