Di Amerika Serikat, perusahaan anak AirAsia di bidang digital, RedBeat Ventures, mengumumkan pembentukan dana modal ventura berskala global bernama RedBeat Capital. Dalam kesempatan ini perusahaan sekaligus menjalin kerja sama strategis dengan ‘500 Startups’, sebuah perusahaan akselerator startup dan modal ventura yang berbasis di San Francisco.
RedBeat Capital dibentuk untuk membantu perusahaan startup pascapendanaan tahap awal, untuk berinvestasi di perusahaan startup terskala. Tujuannya agar perusahaan tersebut bisa masuk atau mengembangkan usahanya di Asia Tenggara. Bidang bisnis yang difokuskan adalah perjalanan dan gaya hidup; logistik; serta teknologi pendanaan (fintech)
RedBeat Capital juga akan berinvestasi di digital enablers untuk mendukung industri yang spesifik; seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan cybersecurity.
Dengan didukung oleh bisnis induk usahanya, RedBeat Capital akan berkantor di San Francisco untuk mempermudah akses terhadap aliran bisnis dari 500 Startups.
500 Startups saat ini terdiri dari 2.210 perusahaan dengan lebih dari 5.000 pendiri di 74 negara. 10 perusahaan unicorn yang tergabung di dalamnya antara lain seperti Twilio, SendGrid, Credit Karma, Canva, dan Grab. Sementara 66 perusahaan lainnya bernilai lebih dari 100 miliar Dolar AS.
RedBeat Capital juga berencana untuk melakukan penyertaan modal bersama di beberapa perusahaan yang tergabung dalam portofolio 500 Startups.
“Talenta itu sifatnya universal dan tak terbatas dan bisa dijumpai dimana saja di seluruh dunia, terutama di Asia Tenggara. Terlebih lagi, di kawasan ini terdapat lebih banyak pengguna internet dibandingkan dengan Amerika Serikat, yang menawarkan potensi besar bagi para wirausahawan,” ujar CEO 500 Startups, Christine Tsai, Selasa (5/4/2019).
Sementara itu CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes mengatakan, “AirAsia dan RedBeat Capital sedang mencari bakat-bakat terbaik dan paling cemerlang di seluruh dunia untuk membantu kami membangun ekosistem travel technology, dan San Francisco adalah tempat yang tepat.”
Dia menyebutkan bahwa AirAsia berencana untuk memulai operasional tahun ini.
“Bersama Christine dan timnya mengidentifikasi dan menginvestasikan modal di startups yang ingin tumbuh dan berkembang, terutama di kawasan Asia Tenggara, dimana kami mempunyai jaringan, data dan keahlian lokal untuk membantu mengakselerasi bisnis mereka,” imbuhnya.