Codeshare, Strategi Maskapai Maksimalkan Layanan Penerbangan

Beberapa hari ini viral diperbincangkan di jejaring sosial soal maskapai asing yang melayani dan menjual tiket penerbangan domestik di negara lain. Padahal hal tersebut merupakan layanan penerbangan internasional yang dioperasikan dua maskapai berbeda dengan skema codeshare.

Codeshare merupakan perjanjian kerjasama pelayanan penerbangan antara dua maskapai atau lebih dalam melayani satu rute penerbangan.

Melalui codeshare, masing-masing maskapai dapat menjual tiket penerbangan di rute yang sama, namun hanya satu maskapai yang mengoperasikan penerbangan di rute tersebut.

Penerbangan codeshare memiliki nomor dan kode penerbangan yang berbeda untuk masing-masing maskapai.

Penerbangan codeshare dapat dilaksanakan pada rute internasional dan domestik. Sebagai pelaksana penerbangan codeshare domestik haruslah perusahaan penerbangan nasional di negara tersebut.

Maskapai asing hanya bertindak sebagai pihak pemasar (marketing carrier), sedangkan perusahaan penerbangan nasional sebagai pelaksana operasi (operating carrier).

Sebagai contoh penerbangan rute Taipei-Makassar melalui Cengkareng. Rute tersebut merupakan layanan penerbagan codeshare antara China Airlines dengan Garuda Indonesia. Layanan dari Taipei ke Cengkareng dioperasikan China Airlines, sedangkan dari Cengkareng menuju Makassar dilayani Garuda Indonesia.

Pelaksanaan penerbangan codeshare biasa dilakukan oleh maskapai dalam satu aliansi atau grup. Misalnya seperti Sky Team, One World, dan Star Alliance. Di Indonesia, Garuda Indonesia merupakan anggota dari Sky Team.

Penerbangan codeshare merupakan salah satu cara maskapai untuk memaksimalkan layanan penerbangan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pengembangan jaringan rute penerbangan internasional dan domestik.