Maskapai Citilink Indonesia menyatakan tidak akan mengajukan penerbangan tambahan (extra flight) untuk layanan musim angkutan natal 2019 dan tahun baru 2020 (nataru 2019/2020). Anak usaha Grup Garuda Indonesia itu memutuskan akan lebih memaksimalkan armada yang ada untuk melayani angkutan udara pada musim tersebut.
“Kami tidak ada extra flight untuk natal (2019) dan tahun baru (2020) ini. Kita akan lebih memaksimalkan utilisasi armada yang ada,” terang Senior Manager Corporate Communication Citilink Indonesia, Fariza Astriny dalam diskusi di Ruang Wartawan Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Dia menyebutkan, armada yang akan dioperasikan selama masa angkutan itu sebanyak 310 penerbangan per hari.
“Jumlah itu sudah maksimal, full operation. Karena rata-rata (penerbangan) harian hanya sekitar 200 penerbangan. Sehari-hari kita belum pernah full ops semua armada,” jelasnya.
Fariza menuturkan, pihaknya tidak mengajukan penerbangan tambahan karena berkaca pada musim ramai Lebaran lalu yang juga tidak mengoperasikan penerbangan tambahan. Salah satu alasannya adalah memaksimalkan efisiensi.
“Sudah kami lakukan pada Lebaran juga. Pada peak season Lebaran tidak ada extra flight, tapi memaksimalkan armada yang ada. Kita tidak mungkin melakukan suatu kebijakan kalau tidak ada kajian dan evaluasinya,” paparnya.
Meski demikian, Fariza mengatakan Citilink tetap menargetkan tingkat keterisian penumpang hingga 70 persen.
Rute-rute yang diperkirakan paling ramai adalah Jakarta dan Bali. Karena pada musim liburan tersebut, bukan hanya diisi oleh penumpang yang merayakan natal, tetapi juga pelancong yang ingin berlibur.