Pendiri Grup Lion Air, Rusdi Kirana, kembali mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Boeing Company. Dia mengungkapkan bahwa pabrik pesawat asal Amerika Serikat tersebut telah memandangnya rendah.
“Mereka memandang rendah maskapai dan negara saya. Mereka memperlakukan kami sebagai negara dunia ketiga. Mereka memandang saya sebagai celengan mereka,” ungkap Rusdi, dikutip dari Reuters, Selasa (16/4/2019).
Lion Air sudah menghabiskan puluhan miliar dolar AS untuk pemesanan 222 unit pesawat Boeing dari keluarga 737 MAX.
Kekecewaan bos Lion Air terhadap Boeing menyusul kecelakaan fatal yang menimpa satu dari 11 pesawat tipe 737 MAX 8 yang telah diterima maskapai.
Pascatragedi yang terjadi pada akhir Oktober 2018 itu, Boeing dipandang Rusdi telah memojokkan posisi perusahaannya atas kecelakaan yang merenggut seluruh orang yang ada di dalam pesawat itu.
Dikutip dari detikcom (16/4/2019), Lion Air mengecam penanganan Boeing atas terjadinya kecelakaan fatal tersebut.
Rusdi juga meminta maaf dan berduka atas hilangnya 346 nyawa dalam dua kecelakaan terparah pesawat komersil tahun ini, kecelakaan pesawat B737 MAX 8 Lion Air registrasi PK-LQP (JT-610) pada Oktober 2018 dan Ethiopian Airlines registrasi ET-AVJ (ET 302) pada Maret lalu.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, CEO Boeing, Dennis Muilenburg mengatakan bahwa pihaknya turut berduka atas kejadian tragis lalu.
“Kami tetap patah hati atas hilangnya tragis Lion Air Penerbangan JT-610. Kami mohon maaf atas nyawa yang hilang dan sangat menyesalkan dampak yang menghancurkan pada keluarga, teman dan kolega penumpang dan kru,” kata Dennis.
Menurut Rusdi, Boeing menunjukkan inkonsistensinya terhadap dua kecelakaan yang melibatkan produk pesawatnya.
“Mereka menyalahkan pertama kali dan meminta maaf saat kejadian kedua,” ujar Rusdi.