Bos Baru Garuda Indonesia Blak-blakan Soal Tarif Hingga Manajemen

Bos baru Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menggelar pertemuan perkenalan dengan sejumlah awak media di kantor pusat maskapai, Cengkareng, Tangerang, Kamis (23/1/2020) sore. Dalam pertemuan singkat tersebut, dia yang didampingi seluruh direksi baru lainnya membahas sejumlah topik, mulai dari persoalan tarif hingga manajemen.

Berikut tanya-jawab antara para awak media dengan Irfan:

Apa saja langkah yang akan dilakukan ke depannya?

Mungkin kita tidak akan sampai ke tahapan kita menceritakan Garuda (secara detail), karena ini masih hari pertama. Kita bersama-sama akan berkonsolidasi beberapa hal. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi kita akan share planning ke depan dalam waktu dua tahun maupun 3-5 tahun ke depan.

Tapi yang jelas, kita direksi dan komisaris sudah sepakat akan meneruskan hal-hal apa saja yang sudah dilakukan selama ini yang baik, akan kita lanjutkan hal-hal yang perlu kita perbaiki di sana-sini.

Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan, ini airlines industry, kita akan fokus pada safety. Itu sesuatu yang tidak akan tawar. Kita dari waktu ke waktu selalu melihat teknologi apa yang bisa kita terapkan, untuk memastikan safety.

Kedua, berdasarkan diskusi, kita akan terus-menerus melakukan perbaikan-perbaikan dari segi layanan. Memastikan bahwa layanan sesuai dengan ekspektasi.

Ketiga, sebagai perusahaan yang Terbatas (tbk), setidaknya perusahaan ini harus melakukan perbaikan manajemen. Hal-hal yang sudah baik akan kita lanjutkan sebagai suatu basis kita.

Soal tarif tiket pesawat?

Kita barusan diskusi, kita akan menerangkan dalam waktu dekat (soal tarif). Tapi tentu saja kita akan me-review dari waktu ke waktu bagaimana tarif ini bisa sesuai harapan dari para pelanggan kita.

Akan ada penambahan atau pengurangan rute tahun ini?

Rute-rute yang selama ini dilayani oleh Garuda Indonesia Group belum ada perubahan apapun.

Upaya good corporate governance atas permasalahan yang ada?

Ada fakta, ada persepsi, itu beda. Jadi mohon dipahami bahwa yang berkembang selama ini bisa jadi tidak 100 persen benar. Good corporate governance pasti akan kita jalani.

Beberapa perbaikan yang akan dilakukan oleh organisasi akan kita lakukan, tetapi untuk memastikan itu terjadi, tadi kita juga sepakat dengan komisaris bahwa proses ini harus kita lakukan dengan benar. Secara internal, kita juga berpikir untuk melibatkan pihak-pihak luar (untuk membantu mengkoreksi kinerja).

Garuda sudah memutuskan untuk menggunakan auditor big four yang sangat ketat. Saat ini sedang berlangsung. Kita sangat siap jika ditemukan hal-hal yang perlu dikoreksi. Kita akan terapkan GCG (good corporate governance) sepenuhnya sesuai arahan Pak Menteri (BUMN).