Pabrikan pesawat kawakan asal Amerika Serikat, Boeing Company, melarang terbang semua pesawat jenis 737 MAX. Kebijakan ini dikeluarkan korporasi setelah penyelidik menemukan bukti baru di lokasi jatuhnya Ethiopian Airlines. Namun larangan terbang ini hanya bersifat sementara.
Mengutip viva.co.id (14/3/2019), Boeing menyebutkan bahwa mereka akan menangguhkan keseluruhan produk pesawat Boeing 737 MAX yang dimiliki. Total produk tersebut yang dimiliki korporasi berjumlah 371 unit.
Otoritas penerbangan sipil AS (FAA) menyebutkan keputusan larangan terbang sementara pesawat jenis tersebut dibuat berdasar bukti baru serta data satelit.
Pejabat FAA, Dan Elwell mengatakan pada Rabu (13/3/2019) lalu, “Menjadi jelas bagi semua pihak bahwa pola (penerbangan) Ethiopian Airlines sangat dekat dan berperilaku sangat mirip dengan penerbangan Lion Air.”
“Bukti yang kami temukan di darat membuat (kami beranggapan) pola penerbangannya sangat mirip dengan Lion Air,” imbuhnya.
Sebelumnya FAA berkukuh tidak memberlakukan larangaan terbang yang dilakukan oleh sejumlah negara di berbagai belahan dunia.
Kecelakaan udara yang menimpa armada B737 MAX 8 milik maskapai Ethiopian Airlines pada hari Minggu (10/3/2019) di Addis Ababa, Ethiopia, yang menewaskan seluruh awak pesawat dan penumpangnya (157 orang) menjadi episode baru sorotan dunia terhadap produk anyar buatan Boeing tersebut.
Ini adalah kecelakaan fatal kedua yang dialami Boeing 737 Max 8 dalam lima bulan terakhir, setelah sebelumnya menimpah maskapai Lion Air di Indonesia pada akhir Oktober 2018 silam yang menewaskan 189 orang.