Rapat Dewan Boeing memutuskan mencabut jabatan Dennis Muilenburg sebagai CEO perusahaan. Keputusan ini dilakukan agar Muilenburg fokus menjalankan perusahaan pascakrisis 737 MAX.
Pernyataan tersebut dilayangkan perusahaan pada Jum’at (11/10/2019) kemarin, seperti dikutip CNBC (12/10/2019).
Boeing mengatakan, pemisahan dua peran tersebut akan memudahkan Muilenburg untuk fokus agar 737 MAX dapat kembali beroperasi. Sementara David Calhoun yang merupakan Direktur Utama akan menjabat sebagai Ketua Noneksekutif.
“Dewan memiliki kepercayaan penuh pada Dennis sebagai CEO dan percaya pembagian kerja ini akan memungkinkan fokus maksimum pada menjalankan bisnis dengan fungsi dewan sebagai peran pengawasan aktif,” kata Calhoun dalam pernyataannya.
Sementara itu, Muilenburg mengatakan dia sepenuhnya mendukung keputusan dewan.
Pabrikan pesawat asal Amerika Serikat itu menghadapi banyak investigasi dan kritik atas dua insiden fatal produk pesawat mereka dengan jenis 737 MAX 8. Kedua kecelakaan yang berjarak hanya lima bulan itu dialami oleh dua maskapai dari dua negara. Semua penumpang dan awak pesawat yang ada di dalam pesawat itu meninggal dunia, totalnya mencapai 346 jiwa.
Penerbangan JT610 dengan pesawat registrasi PK-LQP yang dilayani Lion Air sudah hampir 1 tahun terjadi, yakni 29 Oktober 2018. Disusul tragedi serupa pada 5 bulan berikutnya pada 10 Maret 2019 yang dialami penerbangan ET302 Ethiopian Airlines dengan registrasi pesawat ET-AVJ.
Pascakejadian fatal tersebut, 737 MAX dilarang terbang oleh seluruh regulator di dunia, termasuk FAA sebagai regulator penerbangan sipil tempat pesawat itu dibuat.
Namun demikian, Boeing tetap berusaha untuk mengambil kembali kepercayaan dari FAA bahwa produknya itu akan kembali layak untuk diterbangkan. Boeing telah mengembangkan perbaikan perangkat lunak untuk pesawat tetapi belum menyerahkannya kepada regulator.
FAA juga mendapat kecaman karena perannya dalam mensertifikasi pesawat, menghadapi kritik bahwa hubungannya dengan Boeing terlalu nyaman dan menyerahkan terlalu banyak proses sertifikasi kepada pabrikan.