Ditjen Pehubungan Udara telah mengambil langkah tegas atas aksi seorang pilot Cessna 172 mengabadikan video manuver zero gravity (G Force). Dalam video tersebut, Capt. Vincent Raditya yang juga dikenal sebagai youtubers ini dinilai melakukan pelanggaran terhadap undang-undang penerbangan.
Dalam rekaman itu, Vincent yang menerbangkan pesawat Cessna 172 beregistrasi PK-SUY melakukan manuver G-Force dengan membawa penumpang duduk disamping kursi Pilot (hot seat). Keduanya tidak menggunakan shoulder harness sesuai ketentuan CASR 91.105 dan CASR 91.107.
Selain itu Vincent juga memberikan kendali terbang kepada orang yang tidak berwenang (penumpang). Vincent juga dinilai dengan sengaja melakukan manuver G Force kepada penumpang umum, padahal dia bukan pemegang otorisasi instruktur penerbang.
Terkait hal ini, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti telah mengambil langkah terhadap pelanggaran yang dilakukan Vincent.
“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengambil tindakan tegas dengan mengambil langkah cancellation Single Engine Land Class Rating di dalam ATPL 6702 atas nama Capt. Vincent Raditya,” tegas Polana, Selasa (28/5/2019).
Namun demikian, Ditjen Hubud akan memberikan kesempatan kepada Vincent bila dia menginginkan kembali kemampuan rating yang dicabut tersebut. Dia dapat mengajukan kembali sesuai ketentuan CASR Part 61.
Langkah tegas yang diambil Ditjen Hubud sekaligus untuk mengingatkan kepada para operator penerbangan bahwa keselamatan dan keamanan penerbangan adalah prioritas utama.
“Kami menghimbau kepada seluruh penerbang pesawat udara sipil untuk tidak melakukan aksi manuver zero gravity kepada penumpang umum, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada penumpang, dan membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” tandas Polana.
Sebagai informasi, manuver zero gravity (G Force) bukan manuver yang normal atau lazim dilakukan dalam penerbangan sipil. Manuver tersebut dapat menimbulkan rasa tidak nyaman terhadap penumpang. Selain itu, manuver ini berbahya dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan.
Manuver tersebut apabila dilakukan oleh pilot yang tidak menguasai dengan baik aspek-aspek terbang aerobatik dan batasan performance pesawat terbang dapat membuat pesawat terbang mengalami stress berlebih pada airframe atau flight control karena overload.