Bell Gandeng Subaru Tawarkan Helikopter Varian Terbaru

Indonesia masih menjadi incaran produsen helikopter dunia, khususnya Bell dari Kanada yang memang sudah memiliki pasar di sini. Dengan menggandeng Subaru, Jepang, yang kini memiliki unit untuk produksi pesawat terbang, Bell menawarkan helikopter paling laris seri 412 dengan fitur dan teknologi terkini; EPX.

Helikopter Subaru Bell 412EPX pun disebut Managing Managing Director Bell Asia Pacific David Sale, memiliki performa yang lebih bagus lagi dari varian 412 sebelumnya. “Varian terbaru ini memiliki fitur keamanan dan keselamatan yang lebih tinggi dengan lebih banyak kemampuan,” ujarnya di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Heli ini menggunakan mesin Pratt & Whitney PT-9 Twin Pac, yang bertenaga sekitar 15 persen lebih tinggi ketimbang varian sebelumnya. Di samping itu, kata David, Subaru Bell 412EPX mampu beroperasi run dry (mesin aktif tanpa oli) hingga 30 menit. Hal ini penting untuk operasi militer.

Kokpitnya juga dilengkapi avionik yang sepenuhnya menggunakan layar digital. Pihak Bell mengatakan, kalau kokpit Bell 412EPX didesain mirip dengan Bell 429. Sementara kabinnya berkapasitas 14 orang dengan konfigurasi standar.

“Tentang harga, Subaru Bell 412EPX yang standar harganya sekitar 11,5 juta dolar AS. Namun harga ini sangat tergantung dengan kebutuhan operator,” ucapnya. Kalau mau dijadikan helikopter untuk medivac (medical evacuation) misalnya, harganya bisa bertambah sampai dua juta dollar AS.

Kenapa untuk mengembangkan varian ini, Bell menggandeng Subaru, produsen mobil Jepang berteknologi Jerman ini? David mengatakan, kerja sama keduanya berawal dari adanya permintaan pemerintah Jepang, yang memesan 150 unit Bell 412 untuk kebutuhan Pasukan Bela Diri Jepang.

“Subaru mendukung kami dalam pengembangannya, termasuk untuk memperoleh izin FAA. Subaru juga bertugas untuk menyesuaikan desain Subaru Bell 412EPX yang akan digunakan oleh Pasukan Bela Diri Jepang,” ungkapnya.

Bell dan Subaru sama-sama berkontribusi dalam pendanaan dan sumber daya manusia, seperti para engineer, untuk mengembangkan Subaru Bell 412EPX ini.

Di Indonesia, Bell menawarkannya kepada pasar pengguna potensial, seperti Bakamla (Badan Keamanan Laut), yang saat ini membutuhkan armada untuk patroli di perairan. Beberapa lembaga lain, seperti Balai Besar Kalibrasii dan Fasilitas Penerbangan serta Basarnas, juga disasarnya. Tiga matra TNI: Darat, Laut, Udara, juga Kepolisian, tentu diberi tawaran helikopter yang tail boom-nya dibuat di PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ini.

“Bell ingin menjadi tulang punggung bagi armada helikopter militer di Indonesia,” kata David.

Dari Singapura, Subaru Bell 412EPX terbang ke Indonesia dan melakukan demonstrasi terbang. Besok (10/3/2020), heli ini akan kembali ke Singapura dan selanjutnya balik ke Kanada.

Indoaviation berkesempatan untuk ikut demo tour dengan helikopter ini selama kurang lebih 20 menit. Bersama pilot Tim Otteson, awak media terbang dari Halim ke arah utara ke kawasan Tanjung Priok.

Dari sisi penumpang, varian EPX terasa lebih tenang. Dengan kecepatan sekitar 115 knot di ketinggian 1.000 kaki, penumpang masih bisa mengobrol, walau memakai penutup telinga bisa lebih nyaman. Guncangan dalam kabin saat terbang pun, dengan angin sekitar 15 knot, tidak terlalu terasa. Akselerasi ketika bermanuver juga terasa lebih bertenaga.

Foto: Reni