Begini Hal yang Terencana dalam Mudik Lebaran

Assalamualaikum semua …

Perbincangan tentang mudik Lebaran kian hangat setelah bulan Puasa berjalan. Ini pesan Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), khususnya bagi Pemerintah, agar pemudik nyaman ketika mudik. Pesannya, “Mudik yang terencana tidak banyak membawa bencana.”

Apa saja yang terencana itu?

Tol Trans Jawa dari Merak hingga Probolinggo, bercabang ke Malang, hingga jaringan tol di Sumatera, sudah terhubung. Namun Pemerintah jangan lengah dengan kehadiran tol tersebut dan tetap harus memperhatikan jalur non tol.

Jalan non tol harus dirawat, demikian juga jalan provinsi dan jalan kabupaten atau kota. Kecukupan rambu, marka, penerangan jalan umum, dan APILL, harus diperhatikan.

Pengemudi sepeda motor harus ekstra hati-hati karena jalan masih banyak yang berlubang. Perhatikan juga waktu istirahat, apalagi jika berkendara malam hari. Rasa kantuk sekejap bisa menjadi penyebab kecelakaan.

Di perlintasan sebidang kereta (KA) dengan jalan raya, Pemda perlu menambah penjagaan. Kelengkapan rambu dan marka harus mendapat perhatian. Lakukan pula penanganan khusus pada pasar tumpah, terutama yang bersisian dengan jalan raya.

Sediakan berbagai pilihan angkutan lanjutan dari terminal dan stasiun di daerah-daerah. Sebelumnya, hal ini menjadi masalah karena buruknya angkutan lanjutan, pemudik harus merogoh kocek lebih banyak dari biaya perjalanan jauhnya.

Mudik gratis menggunakan bus makin marak. Namun penyelenggaranya masih menggunakan bus pariwisata. Padahal alangkah lebih baik jika memanfaatkan bus reguler bekerja sama dengan Organda. Bisnis bus reguler terpuruk beberapa tahun ini.

Tempat berangkat mudik bersama tidak di Lapangan Monas atau Parkir Timur Senayan, tapi di Terminal Pulo Gebang. Ini bisa menjadi pebiasaan agar publik yang naik bus umum berangkat dari terminal penumpang.

Untuk menjamin keselamatan, pencegahan terjadinya kecelakaan perlu diantisipasi, misalnya dengan ramp check bus dan pemeriksaan kesehatan pengemudi. Ramp check bus dan pemeriksaan kesehatan pengemudi bisa dilakukan petugas terminal yang sudah terlatih, bukan hanya petugas dari pusat.

Mudik memang tidak hanya menggunakan transportasi darat dan KA, tapi ada yang naik transportasi laut dan udara. Namun demikian, transportasi darat tetap menjadi sarana yang menghubungkannya dari titik awal sampai ke titik akhirnya. Lewat darat, mudik Lebaran memang lebih terasa mudik.