Begini Cara AP 2 Pertahankan Bisnis di Tengah Covid-19
Untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya, Angkasa Pura II (AP 2) memiliki cara atau strategi tersendiri. Perseroan membeberkan, ada tiga program yang dijalankan, yakni menekan biaya operasional, memangkas belanja modal dan memperketat manajemen arus kas.
Diungkapkan Presiden Direktur AP 2, Muhammad Awaluddin, tiga program tersebut merupakan bagian dari upaya mempertahankan kelangsungan bisnis yang dijalankan sejak ditetapkannya pandemi Covid-19 di Indonesia Maret 2020.
“Fokus di dalam business survival itu adalah memperhitungkan pengeluaran dengan ketat melalui program Cost Leadership, lalu memangkas capex (capital expenditure), serta memperketat cash flow management,” ujar Awaluddin, Sabtu (13/6/2020).
Pada awal 2020 AP 2 menetapkan belanja modal sebesar Rp7,8 triliun. Namun seiring dengan pandemi, angka itu dipangkas menjadi Rp1,4 triliun, dan kemudian diperketat lagi menjadi Rp1,1 triliun.
Kata Awaluddin, belanja modal tahun ini digunakan khusus untuk proyek yang bersifat multitahun, pemeliharaan fasilitas, serta perumusan desain Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Tahun ini bukan tahun ekspansi bagi PT Angkasa Pura II, karena kami memperhitungkan segala sesuatunya di tengah pandemi ini,” ujar Awaluddin.
AP 2 juga memperketat penghematan dari sisi operasional 19 bandara. Misalnya, menekan biaya fasilitas dan layanan nonprioritas. Perusahaan memperhatikan kondisi saat ini, di mana lalu lintas penumpang pesawat juga berkurang.
Salah satu contoh penghematan yang dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta adalah menutup sementara Terminal 1 dan Terminal 2F, serta menghentikan operasional Skytrain.
“Melalui Cost Leadership, penghematan dari sisi operasional di 19 bandara cukup besar. Bisa dilakukan penghematan hingga 70% dari perkiraan cost yang kami perkirakan pada awal tahun. Secara grup termasuk anak usaha, penghematan bisa dilakukan mencapai 60%,” kata Awaluddin.
Diakui Awaluddin, arus kas masuk di masa pandemi ini memang tengah tertekan dikarenakan lalu lintas penumpang turun. Namun dia menyebut keadaan ini masih didukung dari tetap terjaganya bisnis angkutan kargo. Sejumlah bank termasuk yang ada di dalam Himbara juga telah memberikan fasilitas pinjaman ke PT Angkasa Pura II.
“Kami berupaya menyeimbangkan arus kas masuk dan arus kas keluar di tengah pandemi ini. Hingga saat ini, PT Angkasa Pura II mampu menjaga (arus kas) ini,” tandasnya.
Related Post
More Stories
ASDP Prediksi Raih Laba Rp541Miliar Tahun 2022
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimis dapat mempertahankan kinerja keuangan positif perusahaan hingga akhir tahun 2022. Setelah berhasil mengantongi laba...
KNKT: Pelayaran Kapal Ikan Harus Segera Dibenahi, Cegah Kebakaran Kapal di Pelabuhan Perikanan
Ada 483 insiden kecelakaan kapal perikanan Indonesia pada kurun waktu 2018-2021. Demikian yang tercatat di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)....
Garuda Mulai Mengembalikan Pesawat Bombardier CRJ-1000
Secara bertahap, Garuda Indonesia mulai mengembalikan pesawat Bombardier CRJ-1000, yang pernah dioperasikannya sejak tahun 2013. Hal ini merupakan bagian dari...
NC212i PTDI Terbang Ferry, Dipesan Thailand untuk Jadi Pesawat Rainmaking
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan satu NC212i, yang dipesan Thailand untuk dioperasikan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA)....
AirNav Optimalkan Potensi Anak Muda Milenial sebagai Unggulan Pemberdayaan SDM
AirNav Indonesia memiliki mayoritas sumber daya manusia (SDM) berusia milenial. Agar potensi anak muda yang luar biasa ini lebih terekspos...
Usung New Smart Metropolis IKN, Menkominfo Jajaki Penerapan Teknologi Qualcomm
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, menjajaki penerapan teknologi Qualcomm, baik untuk smart new capital city di ibu...