Bangun Replika A320, Petani Bawang di Cina Habiskan Rp5,7 Miliar

Zhu Yue, seorang petani bawang putih di Cina membuat sebuah replika utuh pesawat Airbus A320. Replika pesawat yang hampir rampung itu, berdiri secara permanen di sebuah aspal yang dikelilingi kebun gandum di wilayah utara Cina.

Mungkin terdengar agak kontradiktif, mengapa petani bawang mampu membuat pesawat? Andai saja hal itu dilakukan teknisi pesawat mungkin masih masuk akal.

Alkisah, Zhu merupakan pemuda yang sempat terobsesi menjadi seorang pilot. Namun sayang, ia gagal mewujudkan obsesinya itu karena putus sekolah. Tak patah arang, Zhu kemudian berambisi untuk membangun sebuah pesawat udara.

Menukil laman asiaone.com (Minggu, 28/10/2018), Zhu pada tahun lalu merasa terpukul karena mimpinya untuk menjadi pilot benar-benar kandas. Sebab ketika dia sudah memiliki tabungan untuk bersekolah, ternyata usianya sudah masuk masa paruh baya atau di atas 35 tahun.

“Saya sadar, tak mungkin bisa membeli pesawat, tetapi saya bisa membangun sebuah pesawat,” ujar Zhu.

Kemampuan Zhu membuat replika pesawat diperolehnya ketika ia bekerja sebagai seorang tukang las di sebuah pabrik di kota Kaiyuan. Pada saat yang sama, Zhu mulai menjadi petani dengan menanam bawang merah dan bawang putih.

Untuk membuat replika pesawat A320, Zhu menggunakan uang tabungannya senilai lebih dari 2.6 juta yuan atau sekitar Rp5,7 miliar. Zhu memanfaatkan model pesawat mainan (diecast) Airbus A320 agar pembangunan replikanya itu mirip dengan yang perawakan asli pesawat.

a320
Proses pengerjaan replika pesawat Airbus A320 yang dibuat Zhu Yue dan timnya. Foto: kompilasi dari berbagai sumber.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih terperinci, Zhu juga mempelajari bentuk pesawat lewat foto-foto serta menghitung dengan sungguh-sungguh skala dimensi Airbus A320.

Dalam proses pembuatannya, Zhu masih membuat banyak kesalahan. Namun kini pesawat buatan Zhu sudah memiliki badan pesawat, sayap, kokpit, mesin dan ekor.

Secara keseluruhan, Zhu telah menghabiskan 60 ton besi baja untuk membangun replika pesawat itu. Untuk mempercepat proses pembuatan, ia juga dibantu lima orang temannya.

“Mereka (teman) pada satu sisi mencari uang, tetapi pada sisi lain mereka membantu saya mewujudkan mimpi,” kata Zhu.

Pesawat Airbus A320 buatan rumahan hasil tangan dingin Zhu tidak bisa terbang seperti pesawat umumnya. Rencananya Zhu akan mengubah replika pesawat itu menjadi restoran untuk makan malam.

Dia berencana akan menggelar sebuah karpet merah bagi siapa pun yang ingin makan di restorannya itu bak seorang kepala negara. Dia pun berharap, pesawatnya yang memiliki 36 kursi, bisa segera dipenuhi oleh penumpang yang lapar dan ingin menjajal sensasi makan malam yang berbeda.