Bangun Menara Suar dan Rambu Suar, Indonesia-Korea Selatan Jalin Kerja Sama
Program pembangunan dan penggantian Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di Indonesia mulai dilaksanakan. Ditandai dengan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Economic Development Cooperation Fund (EDCF).
Pada Jumat (21/1/2022), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyaksikan penandatanganan kontrak pekerjaan jasa konsultansi Pengembangan dan Peningkatan SBNP antara Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub dengan konsorsium ANSE Technologies Co.Ltd.
“Saya yakin, konsorsium ANSE Technologies dapat menjaga komitmen dalam melaksanakan pembangunan dan penggantian menara suar dan rambu suar di 20 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia, yang tersebar di 103 lokasi,” kata Menhub dalam siaran pers, Sabtu (22/1/2022) .

Pekerjaan pembangunan dan penggantian SBNP tersebut meliputi delapan menara suar dan 95 rambu suar dengan nilai kerja sama sekitar 7,04juta dollar AS. Pelaksanaan pekerjaannya dilakukan dalam kurun waktu 34 bulan antara tahun 2022-2024.
Menhub menyambut baik kerja sama tersebut agar dapat meningkatkan keandalan SBNP, serta meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia. “Dalam melaksanakan pekerjaannya nanti, tetap mematuhi aturan yang berlaku dan mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran,” katanya.

Plt. Dirjen Perhubungan Laut Arief Toha menjelaskan, program kerja sama itu dilaksanakan untuk optimalisasi dan pemenuhan kebutuhan SBNP di Indonesia. Hal ini terkait dengan bertambahnya aktivitas dan jalur pelayaran di berbagai wilayah Indonesia.
Saat ini, Ditjen Perhubungan Laut memiliki 3.088 unit SBNP. Jumlah ini baru mencapai 73,35%-nya dari kebutuhan SBNP yang ideal untuk panjang garis pantai di Indonesia. Namun walaupun belum ideal, keandalan SBNP Indonesia sudah mencapai 96,7%. Karena itu, perairan Indonesia tidak dianggap sebagai black area atau suatu kondisi perairan yang sangat berbahaya untuk pelayaran.

“Dengan adanya kerja sama ini, kebutuhan SBNP dapat dipenuhi dan akan semakin menunjang kelancaran dan menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia,” ucap Arif.
Foto: BKIP dan Ditjen Hubla
Related Post
More Stories
Jemaah Umrah Mulai Terbang Kembali dari Bandara Kualanamu ke Madinah
Penerbangan umrah dari Indonesia kini mulai dioperasikan kembali dari Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pada Selasa, (24/5/2022) pukul...
Rahadian D. Yogisworo Gantikan Handy Heryudhitiawan sebagai Corporate Secretary AP I
PT Angkasa Pura (AP) I resmi mengangkat Rahadian D. Yogisworo sebagai Vice President Corporate Secretary yang baru menggantikan Handy Heryudhitiawan....
AP II Bakal Terapkan Teknologi Terbaru untuk Pengembangan Bandara Nasional
PT Angkasa Pura (AP) II, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug berkolaborasi dalam bidang...
Kapal Pelni Layani Lebih 480.000 Penumpang pada Angkutan Lebaran 2022
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) tercatat mengangkut 480.084 penumpang selama periode angkutan lebaran 1443 H tahun 2022....
ASDP Layani 4,93 Juta Penumpang dan 1,18 Juta Kendaraan di 13 Lintasan Pantauan Angkutan Lebaran 2022
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah melayani 4,93 juta penumpang dan 1,18 juta kendaraan (587.000 mobil pribadi,409.000 kendaraan roda dua,...
Halalbihalal PSAPI, Menhub dan Gubernur Lemhannas Hadir
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto hadir pada acara halalbihalal Pusat Studi Air Power Indonesia...