Bandara yang Inovatif, Ini 7 Kendaraan Listrik di Soekarno-Hatta

rute internasional

Pengembangan kendaraan bermotor listrik tengah gencar digaungkan pemerintah Indonesia. Bahkan beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan.

Jauh sebelum diterbitkannya aturan tersebut, Angkasa Pura II (AP II) sebagai operator Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah berinovasi untuk menggunakan kendaraan bermotor listrik di area operasionalnya. Berikut tujuh kendaraan listrik yang telah dioperasikan di Soekarno-Hatta:

  1. Skytrain
Sumber gambar: AP II.

Automated People Mover System (APMS) yang disebut dengan Skytrain atau kereta layang ini beroperasi perdana di Soekarno-Hatta pada 17 September 2017. Moda transportasi ini mempermudah perpindahan orang dari dan ke Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan Stasiun Kereta Bandara.

Pertama kali di Indonesia, Skytrain merupakan moda transportasi yang disiapkan untuk beroperasi tanpa awak dengan menggunakan sistem automated guideway transit. Skytrain beroperasi setiap hari mulai 04.33-00.30 WIB di atas lintasan dual track sepanjang 3 km.

  1. Taksi Listrik
Bluebird luncurkan taksi listrik di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sumber gambar: Bluebird.

AP II bersama dengan Blue Bird, pada 31 Mei 2019 mulai memperkenalkan layanan taksi listrik di Bandara Soekarno-Hatta. Armada mobil listrik yang dioperasikan Blue Bird itu berasal dari pabrikan Tesla asal Amerika Serikat dan BYD asal Tiongkok.

Total, terdapat 4 unit mobil Tesla Model X 75D A/T dan 24 unit BYD e6 A/T yang beroperasi di Soekarno-Hatta. Keberadaan taksi listrik ini mendukung Soekarno-Hatta dalam mewujudkan konsep eco airport.

  1. Mobil Boogie
Sumber gambar: AP II

AP II saat ini mengoperasikan sebanyak mobil 62 boogie bertenaga listrik sebagai layanan transportasi di dalam terminal penumpang pesawat. Penumpang dapat menggunakan layanan ini secara gratis untuk menuju boarding lounge di terminal.

  1. Bus Listrik
Bus listrik produksi PT Mobil Anak Bangsa. Sumber gambar: Garuda Indonesia.

Dalam rangka perhelatan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018, AP II mengoperasikan bus listrik berkapasitas 60 orang yang diproduksi PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sebagai sarana transportasi antarterminal untuk melayani mobilitas kontingen atlet.

Maskapai Garuda Indonesia juga pernah mengoperasikan bus listrik buatan MAB ini yang difungsikan sebagai antar jemput karyawan di sekitar bandara.

  1. Skuter Listrik
AP II hadirkan layanan Grab Wheels di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk memudahkan mobilitas pengunjung. Sumber gambar: AP II.

Bekerjasama dengan Grab, AP II pada Juni 2019 menghadirkan layanan skuter listrik GrabWheels sebagai alat transportasi personal di Terminal 3. Saat ini terdapat total 20 unit GrabWheels yang disiapkan di Terminal 3 Kedatangan.

Layanan GrabWheels menjadi Soekarno-Hatta sebagai salah satu bandara pertama di dunia yang menawarkan layanan e-skuter di terminal penumpang.

  1. Segway
Sumber gambar: AP II

Segway merupakan alat transportasi personal yang digunakan oleh petugas pelayanan dan keamanan di terminal penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan menggunakan Segway, setiap personil bandara mampu menjalankan tugas dengan baik dan merespons kejadian secara cepat.

Ke depannya, AP II mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik di sisi udara bandara ini, setelah melalui sejumlah perencanaan dengan berbagai stakeholder.

Rencananya, kendaraan tersebut berupa bus penumpang yang melayani pergerakan dari dan ke pesawat serta kendaraan penarik pesawat atau aircraft tractor.

  1. Baggage Towing Tractor
Sumber gambar: AP II

PT Gapura Angkasa di Soekarno-Hatta saat ini telah mengoperasikan sebanyak 49 unit baggage towing tractor bertenaga listrik. Kendaraan tersebut merupakan truk penarik kereta bagasi dari pesawat ke terminal penumpang, dan sebaliknya.