Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar akan diperluas hingga tiga kali lipat, dari 50.000 m² menjadi 150.000 m².
“Bandara Hasanuddin ini menjadi hub (penghubung) Indonesia bagian timur. Hampir semua penerbangan ke Indonesia bagian timur itu melewati Makassar. Sekarang ini luasnya hanya 50.000 m² dan sedang dibangun tiga kali lipat, seluas 150.000 m2,” ungkap Budi di Makassar, Kamis (26/9/2019).
Perluasan ini akan meningkatkan kapasitas bandara menjadi 15 juta penumpang. Tempat parkir di bandara juga akan dilakukan perluasan, yang semula hampir 40 m² menjadi 72 m².
Pekerjaan perluasan Bandara Sultan Hasanuddin rencananya akan selesaikan tahun 2021.
“Artinya pada saat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2021, bandara semakin besar, sehingga pelayanannya akan lebih baik,” jelasnya.
Selain bandara Makassar, Budi menyampaikan akan mempercepat pembangunan Bandara Internasional Buntu Kunik yang terletak di Toraja.
“Toraja sendiri juga akan selesai akhir tahun dengan panjang runway kurang lebih 1.600 meter, sehingga pesawat ATR bisa mendarat. Jadi, Sulawesi sebagai hub dari Indonesia Timur akan kita kembangkan secara intensif,” tutupnya.
Bandara Sultan Hasanuddin yang dikelola Angkasa Pura I terus dikembangkan hingga tahap ultimate, dengan empat tahap pengembangan.
Pengembangan Tahap I dimulai pada awal tahun ini, pengembangan Tahap II akan dimulai pada 2024 di mana pada tahap ini kapasitas penumpang akan bertambah menjadi 21 juta penumpang per tahun dan kapasitas area parking stand menjadi 47 pesawat.
Pengembangan Tahap III akan dimulai pada 2034 dengan penambahan kapasitas terminal menjadi 30,8 juta penumpang per tahun dengan 64 parking stand. Sementara pengembangan Tahap IV akan dimulai pada 2044 dengan kapasitas ultimate terminal mencapai 40 juta penumpang per tahun dengan 78 parking stand.