Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyediakan Mobile Assistance Check-In di Terminal 1C. Fasilitas ini dilengkapi mobile printer yang dapat digunakan untuk mencetak boarding pass penumpang. Di Terminal 1C juga disediakan self check-in kiosk untuk memudahkan penumpang melakukan proses pelaporan dan mengurangi antrean di check-in counter konvensional.
Menurut Presiden Direktur PT Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin, karena persoalan kapasitas yang tidak mungkin ditambah lagi, fasilitas Mobile Assistance Check-In pun disediakan. “Seperti tukang parkir di Senayan yang mendatangi yang akan parkir, nah ini sama. Kita tak mungkin lagi tambah prasarana fisik. Maka penumpang yang datang tinggal cetak tiket. Kalau yang bawa bagasi, bagasinya tinggal diantarkan ke konter check-in,” tuturnya dalam acara buka puasa bersama di Jakarta, Senin (4/6/2018) malam.
Mobile Assistance Check-In ini melengkapi berbagai fasilitas untuk pelaporan (check-in) penumpang. Fasilitas lain selain Mobile Assistance Check-In adalah airport check-in, self check-in, mobil apps check-in, web check-in, city check-in, check-in on the train, dan instant socmed check-in.
Penambahan fasilitas juga dihadirkan di Terminal 3. Di terminal baru ini sudah disediakan lokasi penjemputan penumpang dengan format drive thru. Fasilitas ini untuk kian mempermudah penumpang melakukan proses penjemputan tanpa perlu masuk ke dalam gedung parkir. Untuk angkutan Lebaran 2018, fasilitas drive thru ini akan beroperasi mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 21.00.
Fasilitas lain yang sangat penting adalah ruang Airport Operation Command Center (AOCC), yang fungsinya untuk mengawasi operasional sisi udara dan sisi darat bandara. Pengembangan tahap pertama AOCC akan dilengkapi dengan tiga fitur layanan, yakni Facility Enginering Manajemen System (FEMS), Facility Airport Resources Management System (FARMS), dan Airport Security System.
“Kehadiran AOCC berfungsi sebagai pusat koordinasi antara airport operator, airline operator, air navigation, serta karantina, bea cukai, imigrasi, dan kepolisian,” ujar Awaluddin, yang pada 4 Juni 2018 pagi hari mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau fasilitas AOCC.
Bagaimana dengan crisis center? Menurut Direktur Teknik dan Operasi PT AP II, Djoko Murjatmodjo, crisis center atau emergency operation center sudah dimiliki AP II. “Ruangnya ada dan menyatu dengan PKPPK. Ini untuk memudahkan koordinasi. Tapi nanti kita akan kembangkan dengan sistem digital menjadi airport emergency planning yang lebih modern. Tempatnya akan dekat dengan gedung AOCC,” ujarnya.
Semakin lengkapnya fasilitas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta diharapkan mampu memberikan pelayan yang optimal kepada stakeholder bandara dan meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan di bandara. Persiapan fasilitas-fasilitas layanan baru tersebut, kata Awaluddin, juga untuk menyambut angkutan Lebaran 2018.