Bandara Sanggu Buntok Dikembangkan, Tahun 2020 Bisa Didarati ATR 72

Pemerintah akan mengembangkan kapasitas Bandara Sanggu Buntok yang berlokasi di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Langkah nyata ini tertuang dalam MoU antara Ditjen Perhubungan Udara dengan Pemerintah Kabupaten setempat yang ditandatangani Selasa (28/5/2019) kemarin.

“Kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Barito Selatan memiliki tujuan bersama-sama untuk memberikan kontribusi positif untuk membangun Bandar Udara Sanggu Buntok,” ujar Dirjen Perhubungan Udara, Polana B Pramesti.

Polana menyebutkan, melalui kerja sama ini, maka pembangunan dan pengembangan bandara menjadi lebih cepat.

“Dengan adanya kontribusi daerah, maka beban kami di APBN berkurang sebab kalau hanya mengandalkan APBN anggarannya terbatas untuk satu bandara,” tuturnya.

Dengan adanya pembangunan dan pengembangan, Bandara Sanggu Buntok ditargetkan dapat dilayani pesawat jenis ATR 72 pada 2020. Saat ini bandara hanya diterbangi pesawat Susi Air dengan rute Banjarmasin – Barito Selatan sekali dalam sepekan.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri menjelaskan, pembangunan dan pengembangan Bandara Sanggu Buntok penting untuk memenuhi kebutuhan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, sebab di bagian timur saat ini belum ada bandara yang dilayani pesawat berjenis ATR 72.

“Pembangunan dan pengembangan bandara dipersiapkan juga untuk mengantisipasi jika terjadi kerusuhan atau bencana yang mampu disinggahi pesawat Hercules. Dengan adanya dukungan pemerintah pusat bandara ini bisa menjadi lebih bagus lagi,” ungkap Eddy.

Selain itu, bandara ini juga dipersiapkan untuk menjadi bandara pengumpan untuk 5 kabupaten di sekitar Barito Selatan, yakni Kabupaten Barito Timur, Barito Udara, Murung Raya, Hulu Sungai dan Tabalong.

Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sanggu Buntok, Agus Priyatmono menjelaskan, dari Kementerian Perhubungan mempersiapkan Rp7miliar yang digunakan untuk penimbunan, sementara untuk persiapan konstruksi runway sebesar Rp20miliar. Pengembangan awal adalah perpanjangan runway sepanjang 100 meter.

Sanggu Buntok merupakan bandara Kelas III yang dikelola oleh UPBU. Bandara saat ini mempunyai panjang runway 750 m x 23 m, taxiway 61.5 m x 23 m, apron 60 m x 40 m dan gedung terminal seluas 200 m2. Sesuai masterplan ultimate, runway di bandara ini bisa diperpanjang hingga 1.450 meter x 30 meter.