Bandara Mutiara Sis Al Jufri Beroperasi 24 Jam
Operasional Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu telah pulih kembali. Bandara yang juga tak luput dari dampak gempa bumi Donggala ini sempat lumpuh karena segala fasilitasnya rusak. Tim teknik AirNav Indonesia yang diturunkan ke Palu dalam 2 hari telah berhasil memulihkan fasilitas navigasi (DVOR/DME) dan telah pula dilakukan ground test dengan mendatangkan alat uji PIR (portable ILS/DVOR receiver) dari Balikpapan dengan hasil akurat sesuai standar. Tim teknik juga berhasil menaikkan jangkauan (coverage) alat komunikasi ground to air (VHF) sampai di atas 40 NM dan memulihkan jaringan komunikasi untuk koordinasi antara Palu dan MATSC (AirNav Cabang Makassar).
Dengan hasil kerja tersebut, peralatan navigasi kembali beroperasi normal. Selain itu, lampu di runway juga telah menyala, sehingga layanan navigasi penerbangan di Palu kembali menjadi IFR (Instrumen Flight Rules) dan bandara dapat dioperasikan hingga malam hari.
AirNav Indonesia juga telah menerbitkan NOTAM no H0913/18 mengenai jam operasional Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. Ditetapkan, jam operasional untuk penerbangan komersial adalah dari Pk 06.00 WITA – Pk 22.00 WITA, sedangkan untuk penerbangan emergency, SAR dan kemanusiaan Bandara dibuka 24 jam. Seluruh peralatan bandara bekerja dengan pasokan listrik dari genset. Karenanya AirNav sangat membutuhkan kepastian pasokan bahan bakar untuk dapat terus melayani bandara Mutiara Sis Al Jufri dapat berlangsung 24 jam.
“Kami juga menerima kabar kondisi aktual di bandara Palu langsung dari GM Airnav Makassar, Novy Pantaryanto yang langsung memimpin posko tanggap darurat AirNav Indonesia Palu. Beliau melaporkan secara umum pelayanan navigasi berjalan dengan baik,” demikian ungkap Yohanes Sirait, Manager Humas AirNav Indonesia.
Dari lapangan dilaporkan, kapasitas lalu lintas udara bandara Palu ditetapkan sebanyak 9 slot penerbangan/jam dan dikelola langsung oleh unit ATFM (Air Traffic Flow Management) dan crisis center AirNav Makassar yang bekerja 24 jam. Pada kondisi tanggap darurat ini ada kesepakatan 4 slot di peruntukan untuk penerbangan militer, 4 untuk penerbangan sipil dan 1 safety margin.
Selain slot di atas, AirNav juga mengelola slot untuk penerbangan helikopter yang di parkir di areal rumput depan tower sebanyak 8 pesawat. Pengaturan parkir pesawat juga telah berlangsung sangat lancar dikarenakan koordinasi sangat baik terutama didukung tim AMC UPBU Bandara dan perbantuan dari AP1 Bandara Hasanuddin Makassar.
Related Post
More Stories
ASDP Prediksi Raih Laba Rp541Miliar Tahun 2022
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimis dapat mempertahankan kinerja keuangan positif perusahaan hingga akhir tahun 2022. Setelah berhasil mengantongi laba...
KNKT: Pelayaran Kapal Ikan Harus Segera Dibenahi, Cegah Kebakaran Kapal di Pelabuhan Perikanan
Ada 483 insiden kecelakaan kapal perikanan Indonesia pada kurun waktu 2018-2021. Demikian yang tercatat di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)....
Garuda Mulai Mengembalikan Pesawat Bombardier CRJ-1000
Secara bertahap, Garuda Indonesia mulai mengembalikan pesawat Bombardier CRJ-1000, yang pernah dioperasikannya sejak tahun 2013. Hal ini merupakan bagian dari...
NC212i PTDI Terbang Ferry, Dipesan Thailand untuk Jadi Pesawat Rainmaking
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan satu NC212i, yang dipesan Thailand untuk dioperasikan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA)....
AirNav Optimalkan Potensi Anak Muda Milenial sebagai Unggulan Pemberdayaan SDM
AirNav Indonesia memiliki mayoritas sumber daya manusia (SDM) berusia milenial. Agar potensi anak muda yang luar biasa ini lebih terekspos...
Usung New Smart Metropolis IKN, Menkominfo Jajaki Penerapan Teknologi Qualcomm
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, menjajaki penerapan teknologi Qualcomm, baik untuk smart new capital city di ibu...