Bandara Muhammad Sidik di Barito Utara Beroperasi Tahun Ini

Bandar Udara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, direncanakan akan beroperasi pada tahun ini.

“Secara fisik pembangunan bandara baru ini sudah rampung pada akhir tahun 2019 dan diharapkan Kementerian Perhubungan segera mengoperasikannya tahun 2020 ini,” tutur Bupati Barito Utara, Nadalsyah di Muara Teweh, Senin (6/1/2020).

Dijelaskan Nadalsyah, bandara baru ini telah dilakukan sejumlah rekonstruksi bangunan fisik seperti di area runway, apron, fillet dan turning area serta membuat marking. Dilakukan juga pemenuhan standar pada runway strip dan sistem drainase terbuka pada kedua sisi runway.

Sedangkan bangunan terminal juga dilakukan pembangunan tahap kedua. Bangunan pemadam kebakaran dilakukan rehabilitasi, termasuk juga pembuatan halaman parkir penumpang lengkap dengan marking-nya.

Juga pembuatan pagar keliling pada sisi udara dan mitigasi longsor dengan menggunakan tiang pancang.

“Selaku kepala daerah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan Bandara Haji Muhammad Sidik,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, Bandara Haji Muhammad Sidik memiliki panjang runway 1.400 meter dan lebar 30 meter. Bandara ini merupakan salah satu dari 15 bandara yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan sejak 2015 sampai dengan 2019.

Sudah ada 12 bandara yang telah diresmikan, sementara tiga bandara lainnya ditargetkan rampung pembangunannya sampai dengan akhir 2019 lalu, yakni Bandara Siau di Sulawesi Utara, Bandara Tambelan di Kepulauan Riau, Bandara Haji Muhammad Sidik di Muara Teweh.

“Dalam rangka mendukung beroperasinya Bandara Haji Muhammad Sidik, kami sudah berupaya maksimal,” ucap dia.

Salah satunya menyiapkan prasarana penunjang lain khususnya pada sisi darat berupa jalan masuk menuju bandara. Dalam waktu dekat akses itu akan ditingkatkan lagi untuk segi keindahannya dengan membangun taman pada median jalan. Dibuat juga saluran air pada bahu di sisi kiri dan kanan jalan untuk menjaga kekuatan struktur jalan dan kestabilan tanah.