Banyak wisatawan datang ke Jepang melewati Bandara Internasional Kansai (KIX) untuk berwisata ke wilayah Kansai. Bandara Kansai ini merupakan bandara pertama di dunia yang didirikan di sebuah pulau buatan di Teluk Osaka. Kansai berada sekitar 50 kilometer dari kawasan kota Osaka dan dapat diakses melalui kapal cepat, kereta api, dan mobil.
Kansai sendiri merupakan bandara internasional terbesar di Jepang bagian barat. Kansai merupakan bandara paling penting kedua di Jepang.Kansai pada awal dibuka tahun 1994 memiliki Terminal 1. Terminal 2 yang baru dibuka tahun 2012 khusus sebagai Terminal LCC (Low Cost Carrier/penerbangan tarif murah).
Terletak di sebuah pulau hasil reklamasi di tengah Teluk Osaka, Kansai dinobatkan Skytrax sebagai The World’s Best Airport Baggage Delivery. Bangunan bandara terdiri 4 lantai. Lantai 1 merupakan terminal kedatangan internasional, lantai 2 merupakan terminal keberangkatan dan kedatangan domestik, lantai 3 merupakan restoran dan toko-toko, serta lantai 4 merupakan keberangkatan internasional. Tidak seperti bandara lainnya, Bandara Internasional Kansai menyediakan aneka akses bagi para tamu sehingga transit pada penerbangan domestik maupun internasional menjadi lebih mudah.
Dihantam Topan Jebi (4/9) berkecepatan 172 kilometer per jam, banjir besar pun melanda Kansai. Landasan dan basement gedung terminal bandara kebanjiran. Kapal tanker seberat 2.591 ton tampak menabrak jembatan utama penghubung bandara dengan daratan utama Osaka, Ribuan penumpang terpaksa menginap di bandara, sebelum akhirnya dievakuasi menggunakan kapal laut dan beberapa moda transportasi lain yang masih tersedia. Kansai pun ditutup sementara, hingga dapat beroperasi kembali.
Sempat gagal dibangun
Pembangunan Kansai dimulai tahun 1987. Seperti halnya sebuah proses reklamasi laut, lokasi bandara ditentukan terlebih dahulu lalu dibuatlah pulau khusus. Pulau pun dibuat dengan terlebih dahulu membuat dinding batu disekeliling dasar pulau. Lalu mulailah proses penimbunan. Konon kabarnya, tiga buah gunung digali untuk menimbun pulau baru untuk bandara ini. Sebanyak 21.000.000 meter kubik tanah dipakai menguruk laut. Sebanyak 10.000 pekerja dan 10 juta jam kerja selama tiga tahun, menggunakan delapan puluh kapal dibutuhkan untuk menyelesaikan lapisan 30 meter dari tanah di atas dasar laut dan di dalam dinding laut.
Total biaya pembuatan Kansai diperkirakan USD20 miliar. Biaya ini meliputi proses reklamasi tanah, pembuatan dua landasan pacu, terminal dan fasilitas.
Ketika dibangun, “pulau Kansai” ini sempat tenggelam. Diduga disebabkan oleh jenis tanah yang lunak di Teluk Osaka. Menuai banyak kritik, kegagalan konstruksi pun diperbaiki, dan akhirnya Bandara Internasional Kansai pun beroperasi pada tahun 1994. Jadi, meskipun mengalami kegagalan pada awalnya, Kansai merupakan prestasi rekayasa konstruksi yang hebat. Pada tahun 2001, Kansai disebut-sebut sebagai salah satu dari sepuluh struktur yang diberi penghargaan Civil Engineering Monument of the Millennium oleh American Society of Civil Engineers.