Bandara I Gusti Ngurah Rai Beroperasi Normal Pascaerupasi Gunung Agung

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara resmi menyatakan bahwa operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, telah normal pasca terjadinya erupsi Gunung Agung Minggu (17/3/2019) pagi sekitar pukul 08:03 WITA.

“Kami mendapatkan laporan bahwa Gunung Agung mengalami erupsi kembali, untuk itu saya menginstruksikan agar seluruh pihak terkait agar tetap waspada dan berhati hati, semua stakeholder penerbangan harus saling bersinergi dan berkoordinasi untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti di Jakarta.

Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir membenarkan bahwa pengoperasian Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan normal.

“Bandara masih beroperasi secara normal dan tidak terdampak pascaerupsi Gunung Agung, kami akan selalu dan segera melaporkan informasi terkini kepada Dirjen Perhubungan Udara,” ujarnya.

Informasi terkini, abu Gunung Agung berada ketinggian ± 500 m di atas puncak (± 3.642 mdpl). Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi ± 39 detik.

Status Gunung Agung kini berasa diLevel III (Siaga). AirNav Indonesia juga telah mengeluarkan ASTHAM nomor: VAWR 6946.

Status gunung dengan kode warna orange, yang artinya letusan sedang berlangsung namun abu atau awan tidak mencapai FL 250.

“Bandara akan dinyatakan closed untuk penerbangan jika memang terdampak, dan kami selalu berkoordinasi dengan semua pihak untuk memberikan informasi terkini,” tutup Polana.