Proyek Bakauheni Harbour City (BHC) merampungkan visioning masterplan kawasan dan feasibility study. Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi optimis, proyek BHC dapat terealisasi pada tahun 2022.
Proyek tersebut akan digarap oleh pemerintah Provinsi Lampung bersama dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Hutama Karya (Persero) dan PT ITDC. Target awal realisasi proyek adalah tahun 2024. Saat ini sedang disusun “Kerangka Acuan Kerja (KAK) Detail Masterplan Kawasan Terintegrasi Pariwisata Bakauheni” oleh ASDP. Juga kesepakatan skema kerja sama antara empat pihak tersebut dalam satu konsorsium bersama dalam bentuk joint venture company.
“Dengan adanya komitmen dan upaya akselerasi seluruh pihak, proyek ini dapat terwujud pada tahun 2022. Kami yakin BHC ini akan menjadi kawasan pariwisata terintegrasi nasional, yang mampu menarik wisatawan, baik domestik maupun asing, untuk datang ke ujung pulau Sumatera ini,” ujar Arinal dalam acara kunjungan kerja Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo ke Terminal Anjungan Agung, Bakauheni, Selasa (16/3/2021).
Sementata itu, Kartiko mengatakan, “Kami mendukung untuk membangun wilayah Bakauheni menjadi kawasan wisata yang menarik melalui atraksi dan pembangunan kawasan. Sesuai target bahwa tahun 2022 sudah ada yang terbangun. Salah satunya Jatim Park Group, yang akan membangun Krakatau Park, yakni themepark yang akan menjadi salah satu daya tarik wisatawan ke Lampung,” tuturnya.
Kartiko berharap, proyek BHC dapat rampung dalam tiga-empat tahun. “Tentu kita membutuhkan dukungan seluruh pihak terkait perizinan dan pengamanan, juga agar dapat dikomunikasikan pada masyarakat. Pada akhirnya, BHC akan menjadi kawasan ekonomi baru dan memberikan kemanfaatan yang besar untuk seluruh masyarakat Bakauheni dan sekitarnya,” ucapnya.
Pembangunan Kawasan Terintegrasi Pariwisata Bakauheni dirancang dengan konsep Integrated Tourism Complex. Beberapa specific-magnet yang dibangun akan menjadi destinasi dan daya tarik pariwisata, sekaligus menjadi hub dalam sistem jaringan pariwisata. Kondisi sekarang kepemilikan lahan Bakauheni secara keseluruhan seluas 214,6 hektare.
Dari data penyeberangan ASDP, lintasan Merak-Bakauheni berkontibusi 42,2 persen dari total 49 juta yang dilayani di seluruh Indonesia, atau sekitar 20,7 juta penumpang yang menyeberangi Jawa-Sumatera setiap tahun. “Ada potensi yang sangat besar di sini, terutama dalam pengembangan sektor pariwisata,” kata Ira Puspadewi, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Bakauheni dikelilingi ragam obyek wisata, dari sejarah, alam, sampai wisata minat khusus. Ada juga Menara Siger yang menjadi salah satu zona pariwisata utama di Lampung, yang fokus pada budaya dan pendidikan.
“Untuk tahap pertama tahun 2021, ASDP akan membangun Menara Siger sebagai kawasan budaya dan Masjid Bakauheni. Selanjutnya, Jatim Park Grup juga akan membangun Krakatau Park, yang ditargetkan siap operasi pada Lebaran 2022,” ujar Ira.
Data menyebutkan, Lampung menempati urutan ke-11 dengan tujuan wisatawan domestik (wisdom) 2,4 persen dari total perjalanan wisdom di Indonesia. Asal wisatawan yang berkunjung ke Lampung adalah dari Palembang 46 persen, Jabodetabek 24 persen, dan Bandung 16 persen.
Foto: ASDP