Bagasi Pesawat Bayar, Hotel Sediakan Jasa Kurir Kirim Barang

Antisipasi dari imbas bagasi pesawat harus bayar yang dikenakan Lion Air dan Wings Air, juga Citilink Indonesia yang kemudian ditunda, PT Hotel Indonesia Natour (Persero)/HIN melakukan berbagai upaya agar pendapatan hotel tidak menurun. Salah satunya, beberapa hotel yang dinaunginya menawarkan jasa pengiriman barang langsung ke alamat pelanggannya.

“Kami buka jasa kurir pengiriman barang itu di hotel. Jika biaya excess bagage itu jauh lebih mahal, kita bisa kirim sesuai permintaan pelanggan,” kata Iswandi Said, Direktur Utama PT HIN dalam acara “2019 Year Beginning Media Gathering” di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Menurut Iswandi, mahalnya tiket penerbangan yang terasa sejak November 2018 dan diikuti bagasi berbayar berpengaruh pada tingkat hunian (occupancy rate) kamar hotel yang dikelolanya. Terutama hotel-hotel yang lokasinya sulit dijangkau moda transportasi selain pesawat terbang. “Jujur, kami terpengaruh. Namun kami melakukan berbagai upaya, terutama untuk menjaring market lokal,” ucapnya.

Beda dengan hotel di Yogyakarta, Grand Inna Malioboro, yang tamunya juga bisa datang dengan moda transportasi lain, seperti dengan bus, kereta api, dan kendaraan pribadi. Walaupun demikian, untuk menjaga occupancy rate-nya, hotel melakukan berbagai kegiatan kreatif yang memberi kontribusi positif pada pendapatan.

Diakuinya kalau hal-hal yang terjadi itu bukan hal baru. Antisipasi yang sudah dilakukan HIN tahun 2018 dan sekarang tahun 2019, bukan hanya menjual kamar.

“Hotel-hotel kami memiliki fasilitas yang luas untuk meeting room dan ballroom. Tamu yang ini tak sensitif terhadap harga. Kita selalu menyediakan fasilitas itu dan menjadikannya core bisnis, kemudian fokus pada pemasarannya,” tutur Iswandi.

Foto: Grand Inna Malioboro