Awal 2020 Kapasitas Terminal Penumpang di BIM Meningkat hingga 125%

Angkasa Pura II (AP II) tengah mengembangkan terminal penumpang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang. Pengembangan dilakukan melalui pembangunan gedung baru yang terletak persis di sebelah gedung terminal yang ada saat ini.

Pengembangan ini digadang akan meningkatkan kapasitas terminal tersebut hingga 125%, yakni dari saat ini 2,3 juta penumpang per tahun menjadi 5,17 juta penumpang per tahun.

Executive General Manager BIM, Yos Sugiono mengatakan, salah satu alasan dilakukan peningkatan kapasitas terminal karena pertumbuhan penumpang pesawat yang cukup signifikan di Padang. Pada tahun lalu, lanjut dia, jumlah penumpang pesawat di Padang telah mencapai 4,13 juta penumpang, padahal kapasitas terminal di bandara ini jauh di bawah itu.

“Selain itu, pengembangan terminal juga dilakukan sebagai upaya kami menggarap potensi pasar penerbangan yang terus tumbuh. Saat ini progres pengembangan sudah mencapai 60%,” ujarnya, Sabtu (5/10/2019).

Dia mengatakan, Padang merupakan salah satu destinasi wisata utama di Indonesia, dan AP II berkomitmen untuk turut mendukung pengembangannya dengan meningkatkan konektivitas transportasi udara di Padang.

Yos mengatakan, ditargetkan pada awal tahun depan terminal ini sudah mulai dioperasikan. Saat ini terminal yang ada seluas 400,46 hektare dan nantinya menjadi 438,84 hektare.

“Kami juga akan melakukan perancangan ulang tata letak atau relayout, sehingga area tambahan yang ada bisa optimal digunakan untuk mendukung peningkatan pelayanan di terminal penerbangan internasional maupun domestik,” kata dia.

AP II juga berencana memperluas gudang kargo lebih dari dua kali lipat, dari saat ini seluas 1.583 meter persegi menjadi 3.677 meter persegi. Tidak hanya itu, area parkir kendaraan bermotor juga diperluas dari 27.840 meter persegi menjadi 49.115 meter persegi.

“Seluruh fasilitas pendukung operasional bandara diperluas, mulai dari terminal penumpang, gudan kargo, sampai area parkir. Ini dilakukan demi pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat Padang dan Sumatera Barat secara keseluruhan,” imbuh Yos.

Bandara Internasional Minangkabau merupakan bandara tersibuk ke-6 yang dikelola AP II, setelah Soekarno-Hatta (Tangerang), Kualanamu (Deli Serdang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), dan Supadio (Pontianak).

Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Padang antara lain Garuda Indonesia, Aviastar, Sriwijaya Air, Citilink Indonesia, Lion Air, Batik Air, dan Wings Air. Sementara rute internasional dilayani Grup AirAsia dari dan ke Kuala Lumpur.