Pada awal Oktober 2019 Wings Air akan menutup 7 layanan rute penerbangannya di wilayah timur Indonesia. Penutupan rute ini disebabkan mahalnya harga avtur di wilayah itu.
Kabar penutupan rute ini dibenarkan oleh manajemen Grup Lion Air.
“Memang benar Wings Air akan menutup 7 rute, yang mayoritas di wilayah Indonesia Timur,” kata Komunikasi Strategis Perusahaan Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, seperti dikitip CNBC Indonesia, Jum’at (27/9/2019).
Danang mengatakan, penutupan 7 rute tersebut berlaku mulai 3 Oktober 2019 hingga pemberitahuan lebih lanjut dari perusahaan.
Berikut daftar rute yang ditutup:
1. Batam (BTH) – Tanjung Pinang (TNJ), Kepulauan Riau.
2. Palu (PLW) – Morowali (MOH), Sulawesi Tengah.
3. Palu (PLW) – Ampana (OJU), Sulawesi Tengah.
4. Kupang (KOE) – Rote (RTI), Nusa Tenggara Timur.
5. Manado (MDC) – Kao (KAZ), Maluku Utara.
6. Manado (MDC) – Naha (NAH), Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
7. Manado (MDC) – Melanguane (MNA), Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
“Dengan pertimbangan, dulu rute-rute ini bersubsidi, dulu rute perintis. Nah, sekarang statusnya komersil sipil,” terangnya.
Danang menyebutkan, penghentian operasional Wings Air pada 7 rute itu terpaksa dilakukan. Penyebabnya adalah biaya operasional yang tidak sebanding dengan pendapatan. Faktor utamanya adalah harga avtur di wilayah itu jauh di atas harga di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, yang harga per liternya Rp7.970.
Danang menyebut, harga avtur di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Sulawesi Utara per liter Rp10.080. Sedangkan di Bandar Udara Internasional Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur per liter Rp9.970.
“Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah per liter Rp10.080, Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabillillah, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau per liter Rp9.540,” tandasnya.