ASDP Layani 4,93 Juta Penumpang dan 1,18 Juta Kendaraan di 13 Lintasan Pantauan Angkutan Lebaran 2022
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah melayani 4,93 juta penumpang dan 1,18 juta kendaraan (587.000 mobil pribadi,409.000 kendaraan roda dua, 147.000 truk, lainnya 37.000) di 13 lintasan penyeberangan yang dikelola 14 cabang (delapan lintasan terpantau nasional dan lima lintasan pantauan perusahaan) pada periode angkutan lebaran 2022 (22 April-12 Mei). Sebagai pembanding, tahun 2019 diangkut 5,37 juta penumpang, 561.000 mobil pribadi, 562.000 kendaraan roda dua, dan 113.000 truk.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan, bersama dengan Kementerian Perhubungan (BPTD dan KSOP), Kementerian BUMN, TNI/Polri, Kementerian Kesehatan, dan asosiasi penyeberangan, ASDP berupaya untuk memberikan pelayanan prima. Namun berbagai dinamika di lapangan telah terjadi. Pada saat arus mudik terjadi kepadatan antrean kendaraan yang relatif tinggi saat menuju Pelabuhan Merak, Banten.

“Lessons learned yang kami dapatkan saat arus mudik itu adalah belum optimalnya proses screening pengguna jasa di luar pelabuhan, yang dilakukan bersama-sama dengan para stakeholders pendukung terkait. Hal ini berdampak terhadap adanya pemudik yang belum bertiket tiba di pelabuhan,” tutur Shelvy dalam siaran pers, Minggu (22/5/2022).
Maka pada layanan arus balik, ASDP meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan melakukan strategi implementasi skema delaying system (screening) di lima rest area jalan tol dan tiga rumah makan di jalur arteri atau jalur nasional. Proses screening juga dioptimalisasikan dengan cara edukasi dan penyaringan bagi pengguna jasa yang belum bertiket oleh petugas pelayanan Ferizy di delapan titik buffer zone.
“Para pengguna jasa yang tertib untuk membeli tiket secara mandiri melalui aplikasi Ferizy, bahkan berkenan membeli setidaknya H-1 sebelum keberangkatan merupakan dukungan terbesar dalam kesuksesan layanan arus balik,” ujar Shelvy.
Khusus di lintas penyeberangan utama Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk tercatat jumlah pemudik yang menyeberang ada 4 juta penumpang dan 933.000 kendaraan.
Menurut Shelvy, sejak Ferizy diimplementasikan pada 1 Mei 2020 hingga saat ini, ASDP secara kontinyu melakukan pengembangan dan penyempurnaan E-Ticketing System Ferizy. Hal ini dilakukan untuk memastikan pengguna jasa mendapatkan layanan dan pengalaman yang baik dalam menggunakan aplikasi Ferizy.
“Dalam periode angkutan lebaran, ada satu kali kejadian menonjol yang terjadi pada 28 April 2022, yakni perlambatan kinerja sistem pemesanan tiket online Ferizy karena lonjakan jumlah akses pada aplikasi Ferizy yang mencapai di atas 10 kali lipat lebih besar dari beban normal,” ungkapnya, yang kata dia, bersama PT Telkom, ASDP segera melakukan tindakan perbaikan.
Foto: ASDP
Related Post
More Stories
Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perhubungan Darat Dilantik, Dirjen Perhubungan Udara Kapan?
Setelah hampir 10 bulan kosong, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akhirnya dilantik Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis...
Batik Air Malaysia Buka Rute ke India dari Jakarta dan Bali
Batik Air yang berbasis operasi di Malaysia (kode penerbangan OD) akan membuka penerbangan internasional mulai 1 Agustus 2022. Di Indonesia, penerbangannya dari...
Rencana Perdamaian PKPU Disahkan, Garuda Siap Percepat Pemulihan Kinerja
Rencana perdamaian Garuda Indonesia terkait Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) disahkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada 27 Juni...
Hari Pelaut Sedunia, Saatnya Apresiasi Jasa Pelaut
Hari ini (25/6/2022) adalah Hari Pelaut Sedunia atau Day of Seafarer. Hari ini menjadi momentum untuk mengapresiasi jasa para pelaut...
PT BIB Resmi Operasikan Bandara Hang Nadim Batam
PT Bandara Internasional Batam (BIB) secara resmi mengoperasikan Bandara Internasional Hang Nadim di Batam. Penandatanganan serah terima pengoperasiannya dilakukan oleh...
Kunjungan Panglima Angkatan Tentera Malaysia ke PTDI Jajaki Peluang Kolaborasi dengan Industri Malaysia
Peluang PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan industri lokal di Malaysia sangat besar. Indonesia dinilai memiliki...