Arus Mudik Lebaran 2019 Pintu Tol Jakarta-Cikampek Digeser ke Km 70

Demi kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2019, pintu tol Jakarta-Cikampek di Cikarang Utama atau km 29 akan digeser ke Cikampek atau km 70. Pergeseran ini dilakukan berdasarkan hasil focus group discussion (FGD) Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbanghub) di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

“Gerbang tol di Cikarang Utama akan digeser ke Cikampek agar kendaraan terpantau, mana yang ke Cipali dan yang ke Cipularang,” kata Sugihardjo, Kepala Balitbanghub.

Mengenai hal itu, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, apa yang sudah dilakukan Balitbanghub harus direspons dengan baik. “Ada beberapa ruas jalan yang menjadi perhatian dan memerlukan penanganan khusus, seperti tol Jakarta-Cikampek,”

Penggeseran pintu tol itu merupakan salah satu strategi demi kelancaran, kenyamanan, dan yang terpenting adalah keselamatan arus mudik dan balik Lebaran nanti. Selain itu, karena pekerjaan di tol dipastikan belum selesai, maka akan dihentikan dulu selama masa arus mudik.

Strategi lainnya adalah akan dilakukan contra flow, jalan satu arah (one way), dan pengalihan arus jalan. Sepeda motor tidak menggunakan jalan negara tapi jalan alternatif. “Ini masuk akal untuk menghindari konflik dengan kendaraan besar. Yang penting kita siapkan rambu-rambu dan marka di jalan alternatif itu,” ucap Budi.

Budi menambahkan, semua strategi itu dilaksanakan oleh petugas kepolisian yang bertugas di lapangan. “Kami siapkan skemanya. Untuk contra flow diberitahukan seawal mungkin dan yang one way diberlakukan dengan melihat situasi dan kondisi di lapangan. Begitu juga pengalihan arus dengan mengalihkan kendaraan pribadi dari jalan tol atau jalan yang sudah padat.”

Pada kesempatan yang sama, Kabag Operasi Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin mengatakan, kepolisian sudah siap melaksanakan tugas pada masa mudik Lebaran. “Nanti dengan tak ada lagi pintu rol di Cikarang Tengah yang digeser ke pintu tol Cikampek akan diberlakukan contra flow. Pengalihan arus juga dilakukan pada jalur yang padat, seperti Limbangan-Gentong dan Limbangan-Cileunyi, arah selatan Purwokerto, juga arus jalan sebelum Bumiayu dialihkan ke Pemalang,” tuturnya.

Hasil FGD juga memperhatikan kondisi rest area yang dipastikan padat dan berkontribusi pada kemacetan. Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, “Rest area sepanjang tol itu tak akan mencukupi kebutuhan pemudik. Minta Pemda setempat untuk menyediakan area istirahat di dekat pintu tol untuk menampung pemudik.”

Menurut Budi, rest area memang bukan hanya di pinggir jalan tol, tapi juga di kota-kota perlintasan. “Pemudik bisa keluar di pintu tol Brebes atau Subang misalnya, dan masuk ke kotanya untuk istirahat, kemdian bisa masuk lagi ke tol. Kami akan sediakan panduan tempatnya,” ujarnya.

Foto: inilah.com