Aplikasi AirNav-Electronic Aeronautical Chart (Nav-Earth) resmi diluncurkan Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno menjelaskan, Nav-Earth merupakan aplikasi peta penerbangan digital secara real time guna meningkatkan keselamatan dan efisiensi penerbangan. Aplikasi ini sebagai salah satu upaya AirNav untuk menjadi bagian dari skenario global air navigation yang semakin canggih.
“Hadirnya aplikasi Nav-Earth akan mempermudah pihak eksternal dalam mengakses peta penerbangan dan informasi aeronautika yang terintegrasi dengan Notam (Notice to Airmen), Ashtam (Volcanic Ash), dan meteorologi penerbangan secara real time dan akurat,” ujar Pramintohadi.
Sebelum ada Nav-Earth, kata Pramintohadi, informasi peta penerbangan diberikan secara hardcopy. Informasi terkait cuaca penerbangan, Notam, dan Ashtam, pun diberikan kepada operator secara terpisah, sehingga tidak dapat teraplikasi pada peta cetak.
“Dengan aplikasi Nav-Earth, operator akan mendapatkan informasi penerbangan dalam satu wadah yang dinamakan ‘one stop shop service’,” jelasnya, seraya menyebut bahwa. aplikasi Nav-Earth dapat diakses di https://pia.airnavindonesia.co.id/navearth/.
Hal tersebut juga merupakan upaya AirNav mengimplementasikan User Preferred Route (UPR), metode manajemen ruang udara dengan konsep free-route airspace yang menghasilkan rute alternatif. Rute ini memberikan keleluasaan bagi maskapai untuk menentukan rutenya sendiri yang paling efisien.
Efisiensi itu dengan mempertimbangkan arah dan kecepatan angin, potensi turbulensi, suhu udara, serta jenis dan kinerja pesawat udara. Dengan demikian, efisiensi penerbangan lintas udara (overfly) yang melintasi ruang udara Indonesia kian meningkat.
Nantinya, Nav-Earth akan menyediakan layanan Drone Management System. Operator drone pun dapat mengajukan perizinan, rekomendasi, dan validasi operasi drone secara mudah dan efisien.