Apa Kabar Sekolah Pilot?

Assalamualaikum semua …

Apa kabar sekolah pilot di Indonesia? Masih beraktivitas, tentu saja. Beberapa hari lalu saya memang menanyakan hal itu pada pengelola Global Aviation Flying School dan Perkasa Flight School. Masih jalan, jawab keduanya.

Seiring makin berkurangnya penyerapan pilot pemula (ab initio) oleh maskapai penerbangan nasional sejak tahun 2015, pamor sekolah pilot menurun pula. Namun bukan tidak ada peminat. Kalau sebelumnya satu sekolah bisa mendidik 60-80 calon pilot dalam setahun, sekarang ini menerima 20 siswa saja sudah bagus. Bahkan STPI dalam satu-dua periode sempat pula tidak menerima calon pilot.

Untuk kesinambungan generasi penerus, bagaimana pun sekolah pilot harus tetap berjalan, entah itu milik negara atau swasta. Keduanya memiliki tujuan yang sama: mencetak pilot muda berkualitas. Namun yang harus dipikirkan, bagaimana caranya agar jumlah lulusan pilot itu seimbang dengan kebutuhannya.

Sampai saat ini saya prihatin dengan masih banyak atau ratusan pilot ab initio yang belum terserap pasar. Anak dari seorang teman saya yang lulus sekolah pilot di Bandung tahun 2014, sampai sekarang masih belum jadi pilot. Berkali-kali ikut seleksi, tapi belum berhasil. Barangkali belum saatnya atau belum beruntung, tapi doa dan upaya tetap harus dilakukan.

Beberapa bulan lalu saya pernah menanyakan upaya yang dilakukan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Ditjen Perhubungan Udara. Kata direkturnya, Capt Avirianto, evaluasi dan diskusi sudah dilakukan dengan pihak sekolah pilot dan asosiasinya, Perkumpulan Institusi Penerbangan Indonesia (PIP2I) atau Indonesian Association of Aviation Education Institution.

Beberapa sekolah dari 21 sekolah pilot yang ada sudah berhenti dengan sendirinya, sebagian lagi saling bergabung. Beberapa sekolah melebarkan jangkauan pendidikannya sampai ke type rating dan ATPL Ground. Namun mereka tidak boleh lagi mengeksposenya melalui media. “Instruksi dari ‘atas’,” kata mereka.