PT Angkasa Pura (AP) II menargetkan untuk meningkatkan pergerakan pesawat hingga mencapai satu juta pergerakan di seluruh bandara yang dikelolanya. Ada 13 bandara yang sudah dikelolanya dan akan bertambah lagi dengan pengelolaan beberapa bandara, yakni Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Bandara FL Tobing di Sibolga, Bandara Maimun Saleh di Sabang, Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu, Bandara Internasional H.A.S Hanandjoeddin di Belitung, Bandara Internasional Radin Inten II di Lampung, dan Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya. Tahun 2017 tercatat pergerakan pesawat mencapai 821.000 pergerakan.
“Pada tahun 2017, jumlah penumpang di bandara-bandara AP II menembus angka psikologis 100 juta orang. Hal ini tidak bisa kita realisasikan tanpa ada kolaborasi yang baik antara bandara dan maskapai penerbangan,” kata Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT AP II di Tanjung Pinang, Jumat (23/3/2018).
Untuk memperkokoh sinergi dengan maskapai penerbangan dan mitra kerja lainnya, AP II menyelanggarakan kegiatan “Airlines, Airport, Airnav, Authority Gathering” pada 23-24 Maret 2018 di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Pada kegiatan tersebut, AP II mengundang pemerintah daerah setempat, regulator, maskapai penerbangan, dan penyedia jasa layanan navigasi penerbangan.
Kegiatan tersebut, kata Awaluddin, sebagai salah satu upaya untuk memacu peningkatan jumlah pergerakan pesawat, baik untuk rute domestik maupun internasional, yang dapat memberikan dampak positif bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Di samping itu, acara tersebut dapat dijadikan ajang untuk menjaring dan memperluas peluang bisnis perusahaan dengan memaksimalkan air slot time.
Direktur Produksi PT Garuda Indonesia, Puji Nur Handayani pun mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan AP II itu. “Acara seperti ini dapat meningkatkan sinergi antar-stakeholder penerbangan untuk dapat memajukan industri transportasi,” ujarnya.
Di sisi lain, Awaluddin mengatakan, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa core ekonomi Indonesia ke depan adalah menyediakan jasa pelayanan pariwisata. Kementerian Pariwisata pun mendorong program besar untuk mendatangkan wisatawan mamcanegara ke Indonesia dalam Foreign Tourist Arrival (FTA). Pada tahun 2018, target FTA bisa mencapai empat juta wisatawan asing. Untuk mewujudkan program tersebut, peran dari bandara dan maskapai penerbangan sangat menentukan.
AP II mendapat dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk mengembangkan dan meningkatkan konektivitas di bandara-bandara AP II. Dukungan lainnya diberikan oleh Dinas Pariwisata di provinsi Kepulauan Riau dan provinsi Sumatera Barat untuk turut mempromosikan Aktivitas dan objek wisata daerah yang berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan dalam negeri ataupun mancanegara.
Untuk memaksimalkan pengelolaan dan pelayanan bandara, AP II menjalankan sejumlah program, antara lain, pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara gerbang utama Indonesia ini sedang merevitalisasi Terminal 1 dan 2, serta akan membangun landasan pacu ketiga. Program lainnya adalah ekspansi kapasitas dan fasilitas Bandara Blimbingsari untuk dijadikan bandara internasional, serta mulai mengoperasikan Bandara di Kertajati, yang rencananya pada Juni 2018.
Untuk memuaskan pengguna jasa bandara, AP II berkomitmen memberikan pelayanan prima melalui program “Airport Digital Journey Experience”. AP II mengajak pengguna jasanya untuk dapat menikmati berbagai layanan berbasis digital yang memberikan kemudahan dan kenyamanan selama berada di bandara. Layanan berbasis digital juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional bandara dan kualitas pelayanan.