Direktur AP II, Muhammad Awaluddin menyebutkan bahwa Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat masih menghadapi kendala.
“Saat ini memang masih terdapat kendala yang dihadapi Kertajati yakni perihal aksesibiitas,” tuturnya, Rabu (30/10/2019).
Namun dia menjelaskan, jika akses jalan tol sudah selesai, masyarakat di sekitar Majalengka dan Jakarta bisa dengan mudah menuju bandara tersebut.
“Tapi, ketika jalan tol Cisumdawu selesai, masyarakat dari kawasan Bandung Raya, Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan akan lebih mudah dan nyaman berangkat dari Bandara Kertajati.”
Bila jalan tol elevated Jakarta-Cikampek sudah beroperasi, lanjutnya, maka calon penumpang pesawat dari Bekasi, Cikarang, Karawang, diperkirakan lebih memilih berangkat dari Bandara Kertajati dibandingkan misalnya dari Bandara Halim Perdanakusuma atau Bandara Soekarno-Hatta.
Awaluddin mengatakan, ini merupakan konsep yang dibangun AP II dalam mengelola Kertajati, Husein Sastranegara, Halim Perdanakusuma dan Soekarno-Hatta sebagai bandara bandara yang terintegrasi dalam konteks operasi kebandarudaraan.
Disebutkannya, operasional keempat bandara tersebut difokuskan pada konsep integrated multi-airport system.
“Konsep integrated multi-airport system ini membuat keempat bandara saling mendukung, di mana traffic penumpang dan penerbangan terdistribusi dengan baik di antara empat bandara tersebut.”
Pada akhirnya, kata dia, konsep integrated multi-airport system ini juga mendukung pengembangan area megapolitan di Jawa Barat hingga Jabodetabek.